BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kantor polisi di Batam jadi sasaran orderan fiktif sembako.
Aksi penipuan ini menjadikan Polsek Sekupang Batam sebagai lokasi tujuan pengantaran paket sembako pada Kamis (3/10/2024) malam.
Padahal tak ada satu pun anggota polisi di Polsek Sekupang yang melakukan pemesanan barang saat itu. Tiba-tiba saja, paket sembako 'tak dipesan' datang, diantar driver online dengan sistem Cash On Delivery (COD).
Aksi penipuan yang menyasar Polsek Sekupang ini tentu saja membuat pihak polisi geram.
Apalagi korbannya seorang driver online yang menggantungkan hidupnya dari pekerjaan itu.
Baca juga: Polisi Buru Penipu di Batam Korbannya Driver Online, Nekat Bawa Polsek Sekupang
Adalah Saidin, driver online di Batam yang menjadi korban penipuan modus orderan fiktif sembako.
Pesanan tersebut diambilnya dari kawasan Tiban, di Kecamatan Sekupang.
Dalam pesanan yang diterima Saidin Kamis malam itu, pemesan menuliskan namanya Ana Kumala Sari.
Pemesan meminta Saidin membeli minyak goreng dan beras. Harga pembelian kedua barang itu ditambah ongkos kirim senilai Rp188 ribu.
Karena sistemnya COD, tentu saja Saidin yang diperkirakan berusia 40 tahun ke atas itu harus merogoh uang pribadinya terlebih dahulu untuk membeli minyak goreng dan beras yang dipesan pemesan.
Sesuai instruksi, pelaku penipuan mengarahkan korban mengantar paket sembako tersebut ke Polsek Sekupang.
Karena kantor polisi yang menjadi tujuan pengantaran barang itu, Saidin percaya-percaya saja.
Driver online di Batam ini tak menaruh curiga sama sekali.
Namun perasaan itu berubah setibanya Saidin di Polsek Sekupang.
Sebab tak ada pihak yang mengaku sebagai penerima pesanan.