Sebab banyak pedagang yang berjualan dekat kawasan depan landmark tersebut.
Mereka memanfaatkan kawasan depan landmark WTB yang sering menjadi tempat berkumpulnya wisatawan.
Dampak terhalangnya ikon WTB sudah dirasakan oleh para pedagang di area tersebut.
Mereka khawatir jika pembangunan dilanjutkan hingga 5 lantai, ikon WTB akan tertutup sepenuhnya.
Baca juga: Ikon Welcome to Batam Tetap Terlihat Meski ada Pembangunan Kawasan Properti The Living Peak
"Dampaknya sangat merugikan kami. Ikon ini penting bagi kami, terutama karena banyak wisatawan asing yang datang ke sini. Pengunjung yang datang ke sini bukan hanya warga lokal, tetapi juga warga negara tetangga. Mereka sering berfoto di depan ikon ini," ungkap Roy, salah satu pedagang di sana.
Senada dengan Roy, pedagang lainnya, Dedet juga mengungkapkan kekhawatirannya.
"Ikon ini sangat penting bagi kami para pedagang. Pengunjung yang makan di sini kurang lebih 1.500 orang dan sudah banyak yang berkomentar terhadap pembangunan yang berlangsung," ujarnya.
Para pedagang juga menyoroti pentingnya ikon WTB bagi pariwisata Batam.
"Ikon seperti ini hanya ada beberapa saja di dunia, seharusnya dijaga. Jangan dibiarkan tertutup," kata mereka.
Kata Sekda Batam
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin Hamid mengatakan, rencana pembangunan di depan ikon WTB sudah sesuai dengan perizinan yang berlaku.
"Kalau soal bangunan di situ kan mereka sudah sesuai dengan perizinan, kita tidak izinkan kalau itu menutup pandangan di situ," ujar Jefridin, Rabu (23/10/2024).
Ia menambahkan, pandangan di area tersebut telah dibahas dan tidak akan terganggu.
"Tidak akan menutup pandangan dari arah sini. Jadi saat dibangun, bangunan tidak lebih tinggi daripada Welcome to Batam," tambahnya.
Menurut Jefridin, seluruh perizinan terkait proyek itu sudah lengkap, termasuk izin mendirikan bangunan. Sehingga pembangunan dilakukan dengan mengikuti aturan yang ada.
Sebagai informasi, lokasi seluas sekitar 2.700 meter persegi di kawasan dekat WTB itu akan dibangun tidak saja pertokoan, hotel, dan apartemen, namun juga akan dibangun Museum BJ Habibie.
Rencana pembangunan keseluruhan properti tersebut akan memakan waktu yang tak singkat. Bisa mencapai 5 hingga 7 tahunan.
Direktur PT Barelang Jaya Mandiri Tjondro Yuwono memastikan, posisi apartemen sekitar 20 lantai serta hotel nantinya lebih ke pinggir, sehingga tidak menutupi landmark Welcome to Batam.
"Kita agak ke pinggir, sehingga tak menutupi," ujar Tjondro Yuwono. (Tribunbatam.id/Donni Suhendra/Reza Armiansyah/Ucik Suwaibah)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News