Said juga meminta masyarakat untuk mempertahankan kampung halamnya. Karena hanya masyarakat yang mengetahui sejarah Rempang bukan investor.
"Kami sudah berkeliling dan melihat beberapa proyek strategis Nasional yang ada di Indonesia, tidak ada yang mensejahterakan masyarakat," sebutnya.
Dia juga menegaskan kehadiran PSN seharusnya tidak mengganggu masyarakat sekitar.
Baca juga: LAM Kepri Keluarkan Maklumat Soal Tindakan Kekerasan di Pulau Rempang Batam
Tetapi harus memberikan dampak positif. Namun kenyataannya saat ini kehadiran PSN hanya merampas hak masyarakat, mengusir masyarakat.
"PSN ini lebih kejam dari masa penjajahan, masa penjajahan. Para penjajah tidak pernah mengusir masyarakat," ujarnya.
Dia juga mengajak masyarakat Rempang agar jangan takut untuk mempertahankan kampung mereka.
"Kalau pemerintah menyebut bahwa masyarakat tidak memiliki surat. Memangnya investor memiliki surat. Surat itu urusan pemerintah, kenapa masyarakat tidak disuruh untuk mengurus surat," tegas Said Didu. (TribunBatam.id/Pertanian Sitanggang)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News