KONFLIK DI REMPANG

Nek Awe Tokoh Masyarakat Rempang Batam Datangi Polresta Barelang Dampingi Warga, Ada Apa?

Penulis: Beres Lumbantobing
Editor: Dewi Haryati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DATANGI POLRESTA BARELANG - Korban lansia Nur (duduk di kursi roda) didampingi Nek Awe (baju hijau training) dan warga Rempang lainnya, ketika mendatangi gedung Mapolresta Barelang Batam, Kamis (10/7/2025)

Warga ini kompak menopang korban Nur Suani naik turun mobil, termasuk membantu Nur berdiri dan berjalan. 

Rombongan ini datang menumpang mobil warga dari pulau. Tak ada kemewahan, hanya keinginan sederhana untuk didengar. Terutama oleh negara yang mereka anggap sebagai pelindung. 

Di tengah itu semua, Nur Suani duduk diam, tubuhnya lunglai.

Perempuan tua ini bercerita tentang apa yang ia alami. Bukan dengan teriakan, tetapi dengan suara pelan yang membawa luka.

“Saya sudah tua, tapi diperlakukan macam hewan. Saya datang ke rumah, tapi dihadang tim terpadu pada Selasa 8 Juli, kemarin. Mereka bilang saya kawan, tapi saya langsung dimasukkan ke mobil besar,” ucapnya, dengan wajah lesu.

“Saya sakit perut di dalam mobil. Saya minta keluar, tapi tak dikasih. Sampai saya buang air di dalam mobil itu,” ujarnya lirih.

Nur mengaku, sejak kejadian itu tulang punggungnya terasa sakit. Menurutnya, ada engsel badannya yang bergeser. 

"Kemarin itu saya dihalau, lalu badan belakang saya diangkat macam dipiting. Sekarang jadi sakit, berdiri pun tak bisa, apalagi jalan," katanya. 

Kini, sejumlah warga Rempang itu melanjutkan perjuangan ke rumah sakit untuk mendapatkan hasil rontgen terkait kondisi tubuh Nur. 

Sebelumnya, tim terpadu kembali turun melakukan pergeseran penduduk warga Tanjung Banon, Selasa (8/7/2025).

Dalam pergeseran itu, ratusan personel tim terpadu dikerahkan. Namun pergeseran itu mendapat penolakan oleh warga hingga suasana memanas.

Sementara itu, wartawan Tribunbatam.id masih berupaya mendapat konfirmasi dari polisi terkait pelaporan warga Rempang ini. (TribunBatam.id/bereslumbantobing)

Berita Terkini