Disdikpora Anambas Respons Data Anak Putus Sekolah Tahun Ini, 10 Pelajar Putus Sekolah Tahun Lalu

Disdikpora Anambas merespons data anak putus sekolah dan anak tidak sekolah tahun ini. Ada apa sebenarnya?

TribunBatam.id/Noven Simanjuntak
DISDIKPORA ANAMBAS - Foto Kantor Disdikpora Anambas. Disdikpora Anambas akan menindaklanjuti data terkait anak putus sekolah dan anak tidak sekolah pada tahun 2025, Senin (22/9/2025). 

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kepulauan Anambas akan menindaklanjuti data terkait anak putus sekolah dan anak tidak sekolah pada tahun 2025.

Langkah ini diambil setelah keluarnya data dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang dirilis pasca dimulainya tahun ajaran baru.

Disdikpora Anambas menyatakan, akan mendata lanjutan dengan menyurati camat dan sejumlah sekolah di wilayah Anambas.

"Kami sudah menerima informasi dari kementerian. Kami akan melakukan pendataan ulang dengan menyurati camat dan sekolah," ujar Kabid Pendidikan Dasar, Disdikpora Anambas, Iim Mulyani Putri, Senin (22/9/2025).

Iim mengatakan, pendataan ini bertujuan untuk memverifikasi jumlah siswa yang tidak lagi melanjutkan pendidikan serta mencari tahu penyebab mereka berhenti sekolah.

"Ini setiap tahun kami terima datanya dan tindaklanjuti ke lapangan. Tahun ini akan kami lakukan, jika anggaran memungkinkan kami akan turun juga ke lapangan," sebutnya.

Menurut Iim, penyuratan perihal pendataan anak putus sekolah dan anak tidak sekolah kepada pihak kecamatan dan sekolah ini akan segera dilakukan.

"Dalam waktu dekat ini, kami masih menunggu kepuluangan dinas luar Pak Kadis," ungkapnya.

Berdasarkan data tahun 2024, tercatat sebanyak sepuluh siswa di Anambas putus sekolah.

Dari jumlah tersebut, satu siswa berasal dari tingkat Sekolah Dasar (SD), yakni dari SD Negeri 3 Tarempa.

Sembilan pelajar lainnya merupakan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari berbagai sekolah di Anambas.

Rinciannya, satu siswa dari SMP 3 Munjan, satu siswa dari SMP 1 Siantan, dua siswa dari SMP 1 Siantan Timur, empat siswa dari SMP 2 Mengkait dan satu siswa dari SMP 4 Genting.

"Tahun lalu data yang turun ke kami dari kementerian ada 285 siswa. Nah setelah verifikasi dan validasi ke pihak sekolah hanya 10 sepuluh siswa yang benar-benar putus sekolah. Selebihnya masih berlanjut," jelas Iim.

Disdikpora menyebutkan, dari hasil temuan mereka, sebagian besar siswa tersebut memang tidak ingin melanjutkan sekolah.

"Hasil temuan kami, rata-rata memang dari anaknya sendiri yang tidak mau sekolah lagi," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved