PEMBUNUHAN PEGAWAI IMIGRASI TAREMPA

Pegawai Imigrasi Meninggald di Anambas, Makam Akan Dibongkar

Kasus kematian pegawai Imigrasi Tarempa Harsyad yang misterius masih terus bergulir. Makam akan dibongkar

|
Tribunbatam.id/istimewa
Personil Polsek Siantan, Polres Kepulauan Anambas dan warga gotong royong membersihkan area dan mendirikan tenda di Tempat Pemakaman Umum (TPU) guna persiapan autopsi jasad Harsyad yang meninggal dunia secara misterius, Minggu (19/10/2025) 

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Kasus kematian pegawai Imigrasi Tarempa Harsyad yang misterius masih terus bergulir.

Kematian korban yang dinilai tak wajar, menyimpan tanda tanya besar.

Pasca dikebumikan pada Jumat (17/10/2025) lalu, kini makam Harsyad diwacanakan akan dibongkar kembali.

Polres Kepulauan Anambas menjadwalkan bakal melakukan proses autopsi terhadap jasad korban.

Itu untuk mengungkap penyebab kematian korban yang ditemukan di semak-semak pinggir jalan, Desa Tarempa Selatan itu.

Rencana pelaksanaan autopsi jasad Harsyad dibenarkan lansung oleh Kapolsek Siantan Iptu Sutomo.

Saat ini, kata dia, pihaknya tengah melakukan persiapan dengan mendirikan tenda dan menyediakan sejumlah keperluan di Tempat Pemakaman Umum (TPU).

"Iya rencananya akan dilakukan autopsi. Kami saat ini sedang menyiapkan sejumlah keperluan terkait itu di TPU tempat korban dimakamkan," ujar Iptu Sutomo, Minggu (19/10/2025).

Turut memantau persiapan gelar autopsi bersama personil dan warga, Iptu Sutomo mengaku, jika proses autopsi akan dilakukan lansung oleh tim forensik dari RS Bhayangkara Polda Kepri.

"Insya Allah, kami pastikan area clear dan proses nantinya berjalan aman dan tertib," sebutnya.

Disinggung pelaksanaan autopsi, Sutomo belum dapat memastikan, karena masih menunggu jadwal kedatangan tim forensik.

Disebutnya, perjalanan menuju Anambas cukup sulit dan sering terkendala transportasi udara.

"Belum tahu pasti. Tadi informasinya tim belum berangkat karena mendadak, jadi kemungkinan terkendala tiket pesawat. Kami hanya fokus mengamankan area pemakaman," jelasnya.

Kasat Reskrim Polres Anambas, AKP Bambang Sutmoko belum berkomentar banyak terkait penyelidikan.

Ia menyebut, pihaknya masih menghormati suasana duka keluarga korban.

"Kalau sudah hari H autopsi, nanti kami informasikan. Saat ini kami juga masih menghormati kondisi keluarga. Mohon bersabar, kami pasti akan berikan informasi yang jelas buat rekan-rekan media," katanya.

Sebagai informasi, sebelum ditemukan meninggal dunia, Harsyad dikabarkan masih sempat membalas pesan WhatsApp dari pemilik laundry langganannya.

Pesan itu, dibalas korban sekira pukul 01.55 WIB dengan maksud akan membayar biaya laundry pakaiannya.

Di sisi lain, berdasarkan keterangan keluarga, Harsyad diketahui sempat keluar rumah sekira pukul 02.00-an WIB dini hari.

Salah seorang keluarga, Ita mengatakan, dari keterangan yang diterimanya dari abang kandung korban, Harsyad dijemput oleh seseorang tak dikenal.

Di bawah pengaruh malam dan minimnya pencahayaan, abang korban, terang Ita, tak mengenali jelas sosok pengendara yang menjemput Harsyad.

Ditambah lagi, saat itu, orang tak dikenal tersebut mengenakan pakaian serupa jaket dengan topi penutup kepala (hoddie).

Sejak itu, korban Harsyad tak lagi terlihat dan hilang kontak hingga akhirnya ditemukan tergeletak meninggal dunia di semak-semak pinggir jalan, Desa Tarempa Selatan arah Desa Tiangau. (nvn)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved