Penerapan VOA 7 Hari di Kepri, Wisman ke Bintan Naik, Tapi PNBP Imigrasi Tanjunguban Turun
Imigrasi Tanjunguban catat ada peningkatan kunjungan wisman ke Bintan sejak VOA 7 hari di Kepri diterapkan. Dampak lainnya, PNBP Imigrasi jadi turun
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Dewi Haryati
BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Visa on Arrival (VOA) tujuh hari untuk wisatawan sudah diberlakukan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), sejak April 2025 hingga sekarang.
Kebijakan ini mempunyai dampak yang luar biasa bagi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di Kantor Imigrasi Kelas II TPI Tanjunguban, Kabupaten Bintan, Kepri.
Tercatat dampak yang dirasakan pada sektor tersebut turun 50 persen dari biasanya.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Tanjunguban, Adi Hadi Pianto, mengatakan awalnya target PNBP tahun 2025 yakni, Rp53 miliar.
Angka tersebut lalu direvisi, setelah munculnya VOA tujuh hari.
"Target kami diturunkan menjadi Rp25 miliar saja," ujar Adi, Jumat (10/10/2025).
Ia menjelaskan, VOA tujuh hari ini dapat memberikan keringanan bagi pemegang Permanent Resident (PR) Singapura untuk berkunjung ke Kepri.
"Biayanya pun lebih murah. Hanya Rp250 ribu saja selama satu Minggu. Sedangkan VOA 30 hari biayanya Rp500 ribu,” ujarnya.
Disinggung soal wilayah pemberlakuan VOA ini, Adi menegaskan, bahwa ini hanya berlaku di Kepri saja, tidak diberlakukan di wilayah atau provinsi lain.
"VOA hanya berlaku di Kepri saja. Tak bisa digunakan di daerah lain," katanya.
Hadirnya VOA tujuh hari ini, bisa meningkatkan kunjungan pariwisata dan pertumbuhan UMKM di Bintan, Kepri.
Walaupun sangat berdampak pada turunnya PNBP 50 persen.
"VOA tujuh hari membawa pengaruh positif bagi sektor pariwisata di Kepri," katanya.
Terbukti, berdasarkan data Imigrasi Tanjunguban, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) menunjukkan tren peningkatan.
Wisatawan tersebut terdeteksi melewati Pelabuhan Bandar Bentan Telani (BBT) Lagoi Bintan.
"Rata-rata 2.500 orang per Minggu," tuturnya.
Untuk diketahui, realisasi PNBP di Kantor Imigrasi TPI Tanjunguban hingga Oktober 2025 baru mencapai Rp15 miliar.
"Angka ini masih sangat jauh dari target yakni Rp25 miliar. Kami bekerja keras untuk capai target tersebut hingga Desember 2025," ujarnya.
Imigrasi Tanjunguban tetap melakukan sosialisasi dan berkoordinasi dengan pengelola kawasan wisata dan menawarkan paket menarik bagi turis.
"Kita kejar momen hari libur nasional atau libur panjang di Singapura," katanya.
Biasanya di momen itu wisatawan berbondong-bondong datang ke Kepri.
"Jika wisatawan makin banyak datang, tentu hunian di Lagoi semakin laris dan penuh," pungkasnya. (TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng)
DPRD Batam Sentil Truk Plat Luar Beroperasi di Kepri, Tapi Bayar Pajak di Daerah Lain |
![]() |
---|
Tak Semua Nelayan dan Pemilik Kapal Bisa Dapat BBM Subsidi Tahun Depan, Ini Kata DKP Kepri |
![]() |
---|
TKA di Batam Banyak Tapi PAD Kecil, Disnaker Kepri Siapkan Strategi Razia Perusahaan |
![]() |
---|
Kadin Batam Mulai Buka Penjaringan Calon Ketua Baru, Mukota Ditargetkan 2 Bulan Lagi |
![]() |
---|
Simpan Sabu di Pot Bunga dan Bawah Batu Pavingblok, Pasutri di Batam Diciduk Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.