LGBT DI BINTAN
Pelajar di Bintan Terindikasi LGBT, Kemenag Minta Orangtua dan Guru Jangan Saling Menyalahkan
Kemenag Bintan merepons temuan LGBT pada sejumlah pelajar di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Septyan Mulia Rohman
Langkah berikutnya adalah selalu ingatkan anak hindari tempat berkumpul-kumpul dengan sejenis di tempat remang-remang hingga larut malam.
"Nasihati anak ngumpul sama teman-teman hingga larut malam, apalagi sampai subuh," ujarnya.
Sejauh ini lingkungan di Bintan, kata dia masih lingkungan yang bagus dan agamis.
"Kemenag juga selalu memberikan pengertian kepada anak-anak saat salat Jumat dan moment-moment tertentu," kata dia.
Sementara itu, Guru SMPN 20 Toapaya, Arfan menyampaikan, selama ini pihak sekolah sudah melakukan sejumlah cara untuk mencegah LGBT ini.
Salah satunya adalah sekolah sudah membentuk tim khusus untuk memberikan pemahaman soal LGBT dan pelanggaran siswa-siswi lainnya.
"Biasanya kami lakukan sosialisasi saat ospek dan moment penting di sekolah. Langkah itu kami lakukan secara terus menerus," tegasnya.
Langkah ini rutin dilakukan setiap ada kesempatan meski di SMPN 20 Bintan belum ada pelajar terindikasi LGBT.
"Guru-guru juga melakukan pemantauan rutin kepada siswa-siswi di sekolah. Jika ada hal-hal yang menyimpang biasanya langsung kami tegur dan beri nasihat," katanya.
Selanjutnya, sekolah akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan atau RSJKO EHD Tanjunguban untuk mengambil langkah-langkah penyembuhan.
Dia berharap ke depan pelajar di Bintan tidak ada lagi terindikasi LGBT.
"Mari sama-sama kita perhatikan anak-anak, baik di rumah, sekolah dan lingkungan lainnya, agar tidak terpengaruh dengan fenomena LGBT ini," harap Arfan. (TribunBatam.id/ Ronnye Lodo Laleng)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/Kepala-Kemenag-Bintan-Abu-77677.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.