PROGRAM MBG
Dinkes Kepri Bawa Sampel MBG di SMPN 2 Karimun ke BTKLPP Batam Usai 14 Pelajar Alami Mual dan Muntah
Dinkes Kepri membawa sampel makanan MBG di SMPN 2 Karimun ke BTKLPP Batam usai belasan pelajar alami mual dan muntah, Kamis (25/9/2025).
TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Dinkes Kepri) membawa sampel makanan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dari SMPN 2 Karimun ke Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Batam.
Penelitian sampel makanan program MBG ini setelah sedikitnya 14 pelajar SMPN 2 Karimun mengalami muntah dan mual setelah menyantap menu Makanan Bergizi Gratis itu pada Kamis (25/9/2025).
Kepala Dinkes Kepri, Dr. Moh. Bisri, M.Kes kepada TribunBatam.id mengungkap jika hasil uji laboratorium kemungkinan akan keluar dalam beberapa hari kedepan.
Ia belum bisa memastikan penyebab sejumlah pelajar mengalami muntah dan mual sesudah menyantap menu MBG itu.
Menurut Bisri, pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program MBG, terutama terkait perizinan dan kebersihan penyedia makanan (SPPG) di Karimun.
“Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Karimun akan kami perbaiki dan evaluasi agar lebih terjamin kebersihannya,” tegasnya, Jumat (26/9).
Meski demikian, ia memastikan kondisi pelajar yang sempat dirawat di Puskesmas telah membaik.
Beberapa dari mereka bahkan sudah diperbolehkan pulang.
“Semua pelajar yang dirawat juga sudah kembali ke rumah masing-masing,” tambah Bisri.
Sebagai langkah antisipasi, program MBG di SMP Negeri 2 Karimun untuk sementara dihentikan hingga hasil uji laboratorium keluar.
Dinkes Kepri menegaskan, kejadian serupa tidak boleh terulang dan ke depan program MBG akan lebih diawasi agar berjalan sesuai tujuan.
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinkes Kabupaten Karimun, Suryadi.
Ia menjelaskan jika hasil pemeriksaan sampel makanan menu MBG dari SMPN 2 Karimun belum keluar dan masih diperiksa di BTKLPP Kelas I Batam.
Kondisi Pelajar SMPN 2 Karimun
Kepala SMPN 2 Karimun, Abriany sebelumnya mengungkap jika belasan pelajar kelas VII yang mengalami mual dan muntah usai menyantap MBG sudah membaik.
Mereka sebelumnya mendapat perawatan di Puskesmas Tanjung Balai Karimun karena mengalami muntah dan mual setelah menyantap MBG.
Sejumlah siswa telah kembali ke sekolah, beraktivitas seperti biasa, sedangkan lainnya masih beristirahat di rumah.
"Ya, Alhamdulillah anak-anak kondisinya sudah membaik. Sebagian sudah ada yang masuk sekolah dan ada yang masih di rumah," kata Kepala SMPN 2 Karimun, Abriany saat dihubungi Tribunbatam.id, Jumat (26/9/2025).
Dari 14 pelajar yang dibawa ke puskesmas, ada satu pelajar yang kembali akan dibawa ke rumah sakit.
Pelajar tersebut sebelumnya sudah dipulangkan ke rumah.
Namun begitu tiba di rumah, ia mengeluarkan darah saat buang air besar.
Pelajar tersebut terindikasi mempunyai penyakit lain, bukan karena keracunan usai menyantap MBG.
Hal ini menjadi perhatian pihak sekolah, sehingga pelajar tersebut akan dibawa ke Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) untuk menjalani perawatan lebih lanjut.
Dari kejadian ini, kepala sekolah menyebut ada pihak labor biro kesehatan dari Batam datang ke SMPN 2 Karimun untuk mendampingi sekolah.
"Sekarang kami juga didampingi pihak Labor Kesehatan dari Batam dan Dinas Kesehatan," kata Kepsek SMPN 2 Karimun itu.
Pasca musibah yang menimpa para pelajar, program MBG di SMPN 2 Karimun ditiadakan sementara.
Pihak sekolah masih menunggu hasil sampel dari BTKLPP Kelas I Batam di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) keluar.
"Untuk sementara MBG di SMP Negeri 2 Karimun ditiadakan dulu, karena kami masih menunggu hasil sampel dari Batam keluar," kata Abriany.
Wagub Kepri Soal Program MBG
Di tempat terpisah, Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura menyampaikan bahwa keberadaan SPPG sangatlah krusial dalam menyukseskan Program MBG yang merupakan program unggulan Presiden RI, Prabowo Subianto.
Karena SPPG menjadi ujung tombak yang akan memastikan distribusi makanan bergizi tersalurkan secara merata ke seluruh pelosok Kepri.
"Kami harapkan SPPG di seluruh Kepri dapat benar-benar memberikan makanan yang sesuai dengan harapan diadakannya program MBG yaitu dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi anak-anak di Indonesia khususnya di Kepri," ujar Wagub Kepri melansir laman Diskominfo Kepri.
Pemprov Kepri sendiri sudah mengalokasikan anggaran APBD untuk mendukung pembangunan infrastruktur dapur layanan gizi serta menyiapkan satgas MBG di setiap daerah di Kepri agar pengawasan terhadap kualitas makanan yang disiapkan dan pemenuhan ketersediaan yang masih kurang bisa segera diselesaikan.
Seperti diketahui, saat ini terdapat 127 unit SPPG di Provinsi Kepri yang menjadikan Provinsi Kepri menempati peringkat 5 besar secara Nasional dalam capaian sebesar dalam pelaksanaan program MBG yang merupakan salah satu Program Prioritas yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo.
Saat ini kebutuhan untuk SPPG di wilayah Kepri masih berjumlah ±127 Unit dari target 253 unit.
"Kami akan terus mendorong agar segera bertambah Unit SPPG di Kepri terutama di wilayah Pulau-pulau terdepan agar dapat segera memenuhi kekurangan yang masih terjadi," ucapnya.
Saat mengunjungi Dapur Umum Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Menggapai Indonesia Sejahtera yang berada di Tiban Indah, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Jum'at (26/9/2025), Nyanyang menyampaikan bahwa Pemprov Kepri terus mendorong akan terbentuknya lebih banyak SPPG lagi di wilayah Kepri agar lebih cepat memenuhi kebutuhan di lapangan.
Kunjungan Wakil Gubernur Kepri bersama Kepala Dinas KP2KH Kepri, Kepala Dinas Pendidikan Kepri dan Kepala Dinas Kesehatan Kepri kali ini dalam rangka pengawasan pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) yang sudah berjalan di Provinsi Kepri. (TribunBatam.id/Fairoz Zamani/*)
Dapur MBG Terpaksa Ditutup Setelah 115 Orang Keracunan Massal Usai Santap Makanan di Sekolah |
![]() |
---|
Banyak Kasus Keracunan MBG, Pihak BGN Buka Kemungkinan Lapor Polisi dan Tutup Dapur MBG Bermsalah |
![]() |
---|
Dapur Gizi Hadir Perdana di Singkep Lingga, Ribuan Pelajar Siap Nikmati Program MBG |
![]() |
---|
IDAI Bongkar Penyebab Keracunan Massal MBG: Makanan Dibiarkan Lebih dari 4 Jam Jadi Sarang Bakteri |
![]() |
---|
Terungkap Penyebab Pelajar Keracunan Makanan MBG, Ayam Dibeli Sabtu, Baru Dimasak Rabu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.