SAMPAH DI BATAM

Warga Batam Keluhkan Lambatnya Truk Pengangkut Sampah di Sagulung, Mulai Muncul Bau Tak Sedap

Warga Batam yang bermukim di Kelurahan Sei Binti, Kecamatan Sagulung mengeluhkan lambatnya truk pengangkut sampah ke permukiman mereka.

|
TribunBatam.id/Ucik Suwaibah
SAMPAH DI BATAM - Potret sampah milik warga Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang belum diangkut. Warga Kelurahan Sei Binti, Kecamatan Sagulung mengeluhkan lambatnya truk mengangkut sampah di permukiman mereka. 

Warga Batam berharap, truk pengangkut sampah kembali beroperasi normal. 

Sehingga, sampah di permukiman mereka tak lagi menumpuk. 

Belum ada penjelasan resmi terkait lambatnya truk pengangkut sampah di Kelurahan Sei Binti, Kecamatan Sagulung ini.

Namun dalam kesempatan berbeda, Wali kota Batam, Amsakar Achmad sebelumnya mengakui jika persoalan sampah di kota berkembang seperti Batam merupakan tantangan yang tak bisa dihindari. 

Namun menurutnya, dengan semangat bersama dan pengelolaan yang tepat, masalah ini bisa dikurangi secara signifikan.

Amsakar Achmad juga menyebutkan, tata kelola sampah dan sistem retribusi harus segera dibenahi sejak dari perencanaan awal.

“Saya ingin ada upaya yang lebih serius dalam menata sistem persampahan di Batam, termasuk dengan membentuk unit kerja khusus seperti Kabid yang fokus mengelola persoalan ini,” ujarnya saat bertemu langsung dengan 906 petugas kebersihan di alun-alun Engku Putri, Batam Center, Minggu (7/9/2025).

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batam Herman Rozie mengatakan, pihaknya akan terus berupaya untuk membereskan sampah di Batam.

Herman mengatakan, saat ini upaya mengurai sampah di lapangan sudah mulai teratasi dengan adanya penambahan armada di lapangan.

Meski demikian, diperlukan juga dukungan dari masyarakat untuk sama-sama menjaga kebersihan dan mengumpulkan sampah agar sampah mudah diangkut kendaraan yang bertugas di lapangan.

Target Retribusi Sampah di Batam Tembus Rp60 Miliar

Di sisi lain, Pemerintah Kota (Pemko) Batam menargetkan retribusi sampah pada APBD-P 2025 mencapai Rp60 Miliar.

Smeentara realisasi retribusi sampah hingga pekan pertama September 2025 baru Rp22,9 Miliar atau 38 persen dari target.

Wali kota Batam, Amsakar Achmad mengungkapkan jika mengambil sejumlah langkah strategis untuk mengejar target retribusi sampah di Batam tersebut. 

Salah satu hambatan utama yang diidentifikasi adalah data jumlah pelanggan retribusi sampah di Batam yang belum akurat dan belum maksimal.

“Saat ini, data yang kami terima dari Komisi II DPRD Batam baru mencatat sekitar 140 ribu rumah tangga sebagai pelanggan retribusi sampah," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved