ALL IN NEWS
Tatapan Kosong Ayah Korban Kecelakaan Maut di Batam, Bosaria: Anak Saya Tak Bisa Kembali
Tatapan Bosaria (60), ayah korban kecelakaan maut di Batam tampak kosong menatap pohon di depannya. Anaknya kini tak bisa kembali.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Duka masih terasa di rumah kontrakan di Kaveling Bukit Makmur Blok B C RT 001/RW 013, Kelurahan Tanjung Sengkuang, Kecamatan Batuampar, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Dari rumah sederhana itu biasanya suara Ahmad Sathoni (17), korban kecelakaan maut di Batam itu biasa terdengar.
Namun sejak Sabtu (18/10/2025) semuanya berubah.
Pelajar kelas XI SMAN 14 Batam itu terlibat kecelakaan maut di Batam saat mengendarai sepeda motor matik dekat Puskesmas Tanjung Sengkuang sekira pukul 23.00 WIB.
Ia dilaporkan meninggal dunia di lokasi kejadian setelah bertabrakan dengan mobil.
Dari balik pintu rumah itu, seorang pria paruh baya tampak duduk termenung.
Tatapannya kosong ke arah pohon di depan rumah, pohon yang kini menjadi saksi bisu kesedihannya.
Pria itu bernama Bosaria (60), ayah dari Ahmad Sathoni (17).
Sejak kecelakaan di Batam yang merenggut nyawa anaknya itu, hidup Bosaria berubah.
Sudah beberapa hari berlalu, namun rasa sesak di dada Bosaria belum juga surut.
Ia masih sulit percaya, anak yang tiap pagi menyapanya dengan senyum pamit sekolah kini telah tiada
"Sampai hari ini, sejak kejadian, tak ada sedikit pun niat baik dari pelaku yang menabrak,” ucapnya pelan kepada TribunBatam.id, Senin (20/10/2025).
Suara itu lirih, nyaris tenggelam oleh isak tangis dari dalam rumah.
Di ruang tamu, sang istri hanya bisa terbaring.
Sesekali tubuhnya bergetar menahan tangis, kadang pingsan karena tak sanggup menghadapi kenyataan pahit, anak bungsunya meninggal secara tragis.
"Saya cuma minta tanggung jawab pelaku. Anak saya sudah nggak bisa kembali, tapi setidaknya ada niat baik,” ucap pria yang sehari-hari berprofesi sebagai sopir truk trailer sambil menatap langit sore yang mulai memerah.
Sore itu, angin bertiup pelan di Bukit Makmur.
Suaranya seperti membawa pesan sunyi dari seorang ayah tentang kehilangan.
Ahmad adalah anak keenam dari tujuh bersaudara.
Di halaman rumah, tenda biru masih berdiri.
Sejumlah kursi plastik masih tersusun rapi.
Di teras rumah, cucu-cucu Bosaria tampak bermain tanpa suara.
Beberapa anak yang sudah berumah tangga ikut berkumpul, mencoba menenangkan sang ayah yang terus menatap kosong ke depan.
"Ayah mertua masih terpukul,” ujar menantu laki-lakinya singkat.
Tak ada kalimat yang terucap dari sang ayah, apalagi sang ibu.
Seorang anggota keluarga meminta agar ayah dan ibu korban diberi waktu larut dalam kesedihan.
"Ayah sama ibu belum bisa banyak ditanya-tanya," ujarnya singkat.
Menurut cerita keluarga, malam itu Ahmad sempat dilarang orang tuanya pergi bermain.
Namun seorang teman datang menjemputnya.
Ahmad pun akhirnya berangkat. Tak lama kemudian, kabar duka itu datang.
Sebelum kejadian, Ahmad sempat merasa tak enak badan.
"Dia sempat muntah-muntah sore itu, katanya perutnya nggak enak. Mungkin itu firasatnya,” ujarnya pelan.
Kronologis
- Kecelakaan maut terjadi dekat Puskesmas Tanjung Sengkuang, Kecamatan Batuampar, Kota Batam, Kepri, Sabtu (18/10) sekira pukul 23.00 WIB
- Korban bernama Ahmad Sathoni (17), pelajar kelas XI SMAN 14 Batam
- Ia berada di atas motor Honda Beat biru dengan nomor polisi BP 2705 EI saat kecelakaan.
- Bertabrakan dengan mobil truk berwarna hijau kuning bernomor polisi BP 9736 EY yang dikemudikan oleh Ad (44)
- Korban diketahui tewas di lokasi kejadian
- Muncul narasi sopir truk sempat kabur, hingga diamankan warga sekitar pukul 04.00 WIB.
- Polisi membantah bukan tabrak lari, sudah olah TKP
Percakapan Terakhir Korban Kecelakaan Maut di Batam
"Bu, mulai minggu depan saya nggak ngontrol kebersihan lagi, ya," ucap Wakil Kepala Sekolah IV Bidang Humas SMAN 14 Batam, Dian Evi Wahyuningsih dengan mata berkaca-kaca, Senin (20/10/2025).
Dian menirukan ucapan Ahmad Sathoni (17), pelajar kelas XI Soshum 1, korban kecelakaan maut di Batam pada Sabtu (18/10/2025) sekira pukul 23.00 WIB.
Percakapan itu terjadi pada Jumat (17/10), sehari sebelum peristiwa itu terjadi saat Ahmad masih berada di sekolah.
Ia sempat mengira jika anak itu hanya bercanda serta mau fokus belajar.
Ternyata, itu percakapan Ahmad Sathoni dengannya untuk terakhir kali.
"Dia datang ke saya dan bilang itu. Setelah tahu kejadian itu, kalimat itu rasanya seperti pesan terakhir,” tutur Dian kepada TribunBatam.id saat ditemui di sekolah.
Ahmad merupakan koordinator kebersihan kelas.
Ia dikenal sebagai siswa yang rajin, sopan, dan bertanggung jawab.
"Dia anak yang sangat baik, santun, nggak pernah buat masalah. Semua guru di sini mengenalnya sebagai anak yang sopan dan ringan tangan,” lanjut Dian.
Namun ia tak menyangka, tak sedikit pun firasat yang dirasakan.
Tak hanya Dian, kursi di kelas XI 1 Soshum SMAN 14 Batam tampak kosong.
Kursi itu biasanya duduk Ahmad Sathoni (17), korban kecelakaan maut di Batam pada Sabtu (18/10) sekira pukul 23.00 WIB.
Seisi ruangan kelas itu masih berduka atas kepergian Ahmad Sathoni yang dikenal supel dalam bergaul.
Fajar salah satunya.
Teman sekelas korban kecelakaan maut di Batam ini menyebut korban sebagai 'Ketua' saat bermain.
"Ahmad, sahabat kami. Dia ketua kami. Kami sangat sedih. Tapi Tuhan lebih sayang dia," ungkap Fajar lesu kepada TribunBatam.id, Senin (20/10/2025).
Fajar bahkan menganggap Ahmad Sathoni bagai saudara.
Selain teman sekelas, korban lakalantas di Batam itu juga teman bermainnya di luar jam sekolah.
Hampir setiap hari mereka habiskan untuk bermain.
Bahkan, dalam dunia game olahraga e-sport korban memiliki prestasi.
Ia pernah juara membawa nama sekolah.
Kini, cerita itu tinggal kenangan.
Kata Polisi
Polisi mengungkap kronologis kecelakaan maut di Batam yang merenggut nyawa seorang pelajar SMAN 14 Batam pada Sabtu (18/10) sekira pukul 23.00 WIB.
Ahmad Sathoni (17) pelajar kelas XI Soshum 1 meninggal dunia dalam kecelakaan maut di Batam depan Puskesmas Tanjung Sengkuang itu.
Korban kecelakaan maut di Batam dilaporkan tewas di lokasi kejadian setelah sepeda motor Honda Beat biru dengan nomor polisi BP 2705 EI yang dikendarainya bertabrakan dengan mobil truk berwarna hijau kuning bernomor polisi BP 9736 EY yang dikemudikan oleh AD (44).
Kasatlantas Polresta Barelang, Kompol. Afiditya Arief Wibowo, S.I.K., M.H melalui Kasubnit Gakkum, Iptu Victor Hutahean menegaskan jika kejadian itu bukan tabrak lari seperti yang banyak beredar.
"Bukan tabrak lari. Personel sudah turun ke lokasi kejadian dan melalukan olah TKP. Barang bukti yang terlibat dalam lakalantas sudah kita amankan. Lebih lanjut masih dalam proses penyelidikan," ungkapnya, Senin (20/10/2025).
Kecelakaan di Batam itu terjadi di Jalan Tamalatea, dekat Puskesmas Tanjung Sengkuang.
Berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan sejumlah saksi, truk yang dikemudikan AD datang dari arah Batu Ampar menuju Sengkuang.
Saat melintas di depan Puskesmas Sengkuang, dari arah berlawanan datang sepeda motor Honda Beat warna biru dengan nomor polisi BP 2705 EI yang dikendarai korban Ahmad Sathoni.
Benturan keras pun tak terhindarkan, hal itu membuat korban terjatuh dan mengalami luka parah di bagian kepala.
"Akibat kecelakaan tersebut, pengendara sepeda motor meninggal dunia di tempat kejadian perkara. Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah sakit untuk keperluan visum,” lanjutnya.
Atas kejaian itu, pihaknya masih mendalami penyebab pasti kecelakaan.
Namun, dari pemeriksaan awal, kuat dugaan bahwa kelalaian dan kurangnya kewaspadaan saat melintas di jalur dua arah tanpa pembatas menjadi faktor utama.
"Kami akan memeriksa lebih lanjut terhadap sopir truk dan sejumlah saksi di lokasi. Kendaraan yang terlibat sudah kami amankan untuk kepentingan penyelidikan,” sebutnya. (TribunBatam.id/Bereslumbantobing)
Meaningful
Multiangle
Batam
Kecelakaan Maut di Batam
Lakalantas di Batam
Polresta Barelang
SMAN 14 Batam
Kelurahan Tanjung Sengkuang
Kecamatan Batuampar
| 11 Fakta Menarik Setelah Manchester United Menang vs Liverpool di Anfield, Terakhir Kali 2016 |
|
|---|
| Tangis Elsi Pecah Saat Tatap Pembunuh Ayahnya, Hukum Mati Mereka |
|
|---|
| Kisah Dramatis Penyekapan 4 Orang di Pondok Aren, Suara Cambukan Terdengar Dari Dalam Kamar |
|
|---|
| Keluarga Siswanto Bergegas ke Polsek Galang, Warga Batam Hilang Sebulan Lebih Ditemukan di Hutan |
|
|---|
| Cerita Utuh Kasus Febrianto Bunuh Wanita Hamil di Hotel Palembang, Suami Korban Malu |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.