PEMBUNUHAN WNI DI SINGAPURA

Sosok Nurdia Rahmah, Pegawai BPOM Batam Tewas di Singapura di Mata Rekan Kerjanya

Di mata rekan kerjanya di BPOM Batam, sosok Nurdia Rahmah Rery dikenal baik dan disiplin dalam bekerja. Nurdia sebelumnya tewas di Singapura

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
Beres/TribunBatam
KANTOR BPOM BATAM - Kantor BPOM Batam. Humas BPOM Batam, Trecy membenarkan almarhumah Nurdia Rahmah Rery yang tewas di Singapura, merupakan pegawai Balai POM di Batam. Namun pihaknya tidak dapat memberikan informasi terkait korban.  

Diakuinya, BPOM Batam saat ini fokus memberikan dukungan moril dan pendampingan internal kepada rekan kerja serta keluarga almarhumah. 

Tewas di Singapura

Sebelumnya diberitakan, Nurdia diduga kuat tewas di tangan suaminya, Salehuddin (41) di sebuah hotel di Singapura.

Terduga pelaku dilaporkan menyerahkan diri ke polisi setelah diduga menghabisi nyawa istrinya.

Menurut keterangan Kepolisian Singapura, sekira pukul 07.40 pagi, Salehuddin mendatangi Bukit Merah East Neighbourhood Police Centre dan mengaku telah membunuh istrinya. 

Polisi kemudian mendatangi lokasi kejadian dan menemukan Nurdia dalam kondisi tidak bernyawa di kamar nomor 703 hotel tersebut. 

Paramedis yang tiba di lokasi menyatakan korban telah meninggal di tempat.

Sementara itu, jenazah Nurdia, pegawai BPOM Batam yang tewas di Singapura, tiba di Pekanbaru, Provinsi Riau, Senin (27/10/2025).

Duka kian terasa saat peti jenazah yang membawa Nurdia dikeluarkan dari pesawat Garuda Indonesia dari Jakarta ke terminal kargo Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.

Keluarga dan kerabat terlihat berada di terminal kargo untuk menyambut jenazah pegawai BPOM Batam yang diduga dibunuh Salehuddin (41), suaminya sendiri di kamar hotel 703 Capri by Fraser di kawasan China Square, yang berlokasi di South Bridge Road pada 24 Oktober 2025 dini hari waktu setempat.

Namun, seorang dari pihak keluarga, melarang wartawan untuk mengambil video kedatangan jenazah pegawai BPOM Batam itu.

“Jangan rekam-rekam, hargai privasi keluarga,” kata seorang lelaki berpeci hitam.

Alhasil, proses kedatangan jenazah hanya bisa disaksikan Tribun Network dan sejumlah awak media lain dari kejauhan.

Tampak ambulans dengan tulisan RS Mata PBEC datang mendekat ke arah gerbang kedatangan kargo.

Pihak keluarga dan kerabat, mengelilingi bagian gerbang dan pintu belakang ambulans, menutup celah agar tak ada wartawan yang mengambil gambar peti jenazah.

Prosesnya berlangsung cepat. Peti jenazah Nurdia Rahmah Rery langsung dimasukkan ke dalam ambulans. 

Sumber: Tribun Batam
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved