KAPAL TERBAKAR DI BATAM

DPRD Batam Cari Solusi Terkait Tragedi di PT ASL, Tak Ingin Musibah Terulang Lagi

DPRD Batam gelar RDP lintas komisi bersama pihak PT ASL, menyusul insiden kecelakaan kerja yang menewaskan 13 pekerja dan belasan lainnya terluka

Penulis: Pertanian Sitanggang | Editor: Dewi Haryati
Ian Sitanggang
RDP DI DPRD BATAM - Wakil Ketua I DPRD Kota Batam Aweng Kurniawan pimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP) lintas komisi dengan PT ASL di Ruang Rapat Pimpinan DPRD Batam, Selasa (28/10/2025) 

BATAM, TRIBUNBATAM.id – DPRD Kota Batam menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) lintas komisi bersama pihak PT ASL Shipyard, menyusul insiden kecelakaan kerja yang menewaskan 13 pekerja dan melukai belasan lainnya.

RDP yang dipimpin oleh Wakil Ketua I DPRD Batam, Aweng Kurniawan, ini juga dihadiri oleh perwakilan instansi terkait, termasuk Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), BPJS Ketenagakerjaan, serta sejumlah keluarga korban.

Dalam pertemuan tersebut, Aweng menegaskan tujuan utama RDP bukan untuk mencari kesalahan, melainkan mencari solusi agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

“Kita di sini sama-sama cari solusi. Yang pertama, memastikan penanganan terhadap korban, baik yang meninggal maupun yang masih dirawat di rumah sakit. Kedua, memastikan adanya kompensasi atau ganti rugi bagi keluarga korban. Dan ketiga, mendorong peningkatan standar keselamatan kerja ke depan,” kata Aweng, Selasa (28/10/2025).

Baca juga: Update Kecelakaan Kerja di PT ASL Batam, Kapolda Kepri: Disnaker Ikut Diperiksa

Aweng menekankan pentingnya peningkatan pengawasan dan tanggung jawab perusahaan dalam menerapkan standar keselamatan kerja (K3), terlebih karena jumlah pekerja di PT ASL mencapai ribuan orang.

“Kita tidak ingin musibah seperti ini terulang lagi. Ke depan, kami akan memberikan rekomendasi kepada perusahaan untuk memperkuat sistem keselamatan dan pengawasan internal,” kata Aweng.

Dalam kesempatan yang sama, anggota DPRD Batam Tumbur Hutasoit menyampaikan harapan agar para korban dan keluarganya tetap mendapat perhatian dari pihak perusahaan.

Tumbur mengaku, salah satu korban merupakan kerabatnya. 

Tumbur menyebut, dari tiga anggota keluarga yang menjadi korban, satu telah meninggal dunia, satu mengalami patah kaki, dan satu lainnya sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.

“Saya berharap, para korban yang masih dirawat nanti bisa diberdayakan kembali oleh perusahaan. Begitu juga dengan keluarga korban yang meninggal, mohon diberikan perhatian, mungkin dalam bentuk pekerjaan atau beasiswa untuk anak-anak mereka,” kata Tumbur.

Menurutnya, banyak keluarga korban yang kini kehilangan tulang punggung, sehingga perlu ada langkah nyata dari perusahaan untuk membantu keberlangsungan hidup mereka.

Menanggapi hal itu, Audri perwakilan PT ASL menyampaikan pihaknya akan terus menyalurkan bantuan kepada keluarga korban. 

Termasuk memberikan beasiswa bagi anak-anak korban, serta membuka peluang kerja bagi keluarga yang ditinggalkan.

“Ada delapan anak korban yang sudah kami data untuk mendapat beasiswa dari TK sampai perguruan tinggi, bekerja sama dengan BPJS,” kata Audri.

“Beberapa keluarga juga sudah kami bantu, dan untuk lainnya masih dalam proses pendataan,” kata Audri.(Tribunbatam.id/Pertanian Sitanggang)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved