KAPAL TERBAKAR DI BATAM
Belajar dari Tragedi, Pekerja PT ASL Batam Minta Keselamatan dan Upah Jadi Prioritas
Pekerja PT ASL Batam harapkan perlindungan kerja yang lebih layak dan gaji yang sesuai risiko kerja usai tragedi yang menewaskan 13 rekannya
Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Dewi Haryati
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kecelakaan kerja di galangan kapal PT ASL Shipyard Indonesia, Tanjunguncang, Batam, yang menelan 13 korban jiwa beberapa waktu lalu, masih meninggalkan kekhawatiran di kalangan pekerja.
Insiden ini kembali menjadi atensi ketika buruh dari Koalisi Rakyat Batam menggelar aksi di perusahaan tersebut, baru-baru ini.
Mereka turun ke jalan untuk menuntut perlindungan kerja yang lebih layak.
Mereka juga mendesak agar sistem kerja subkontraktor dievaluasi, dan seluruh pekerja mendapat peluang menjadi karyawan PT ASL Shipyard.
Baca juga: 1 Korban Ledakan Kapal Federal II PT ASL di Batam Masih di Ruang ICU, Lainnya Mulai Membaik
Berdasarkan informasi di lapangan terungkap, sistem kerja di lingkungan PT ASL Shipyard cukup berlapis.
Seorang pekerja yang enggan disebutkan namanya menyebut, di lokasi itu terdapat berbagai sistem tenaga kerja.
"Kami beda, yang mainkon itu yang rekrut langsung orang PT ASL, subkon, sama ada yang borongan," ujar pria tersebut saat ditemui Jumat (24/10/2025).
Ia melanjutkan, subkontraktor di PT ASL Shipyard ini beragam. Mulai dari PT Rotary, PT SC, PT Satria Global, Mancar Marine, Ocean Pulse, dan lainnya.
Sementara untuk pekerja borongan, ia tidak mengetahui secara pasti jumlahnya, namun tak sebanyak subkon.
Ditanya soal perlengkapan kerja, sebagian besar pekerja mengaku harus membeli sendiri Alat Pelindung Diri (APD) seperti wearpack dan sepatu safety.
"Wearpack saya beli sendiri. Kawan itu ada yang beli wearpack langsung dari PT-nya. Kalau beli langsung memang kualitasnya lebih bagus, cuma ada potongan nanti di gajinya Rp200 ribu-Rp300 ribu tergantung subkonnya," ujarnya.
Selain itu, untuk keperluan safety lainnya seperti sepatu, ia mengaku juga membelinya sendiri.
"Beli sendiri sepatu safetynya, beli di sekenan itulah. Kalau beruntung dapat bagus juga lumayan kan. Beli baru pasti Rp800an ribu lebih, kalau di seken Rp350an ribu sudah bagus," tuturnya.
Mengenai tuntutan pengalihan status karyawan subkon ke karyawan PT ASL dari aksi serikat buruh beberapa waktu lalu, ia mengaku menyambut positif nota kesepakatan itu. Namun ia juga menaruh pesimis akan hal itu.
"Baguslah kalau beneran diangkat jadi karyawan ASL. Cuma ya itu, mungkin atau enggaknya sih, berharap jadi gaji UMK aja sudah bersyukur, apalagi kawan-kawan yang borongan itu. Risiko segede ini, syukur kalau sudah dapat UMK kami ini," ujarnya.
| 1 Korban Ledakan Kapal Federal II PT ASL di Batam Masih di Ruang ICU, Lainnya Mulai Membaik |
|
|---|
| Keluarga Korban Kapal Terbakar di Perairan Batam Harap-harap Cemas di RSJKO Tanjunguban |
|
|---|
| Satu Kru Kapal Terbakar di Perairan Batam Dirawat di RSJKO Tanjunguban, Begini Kondisinya |
|
|---|
| Polisi Bidik Tersangka Insiden Kapal di PT ASL Shipyard Batam, Periksa Sedikitnya 26 Saksi |
|
|---|
| Kapal Tanpa Nama Terbakar di Perairan Batam, Petugas PPLP Tanjunguban Cari Kru Kapal |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.