Batam Terkini
IFLEC Datangi Polda Kepri, Perkuat Kolaborasi Tangani Kejahatan Transnasional
Kedatangan mereka untuk memperkuat kerja sama internasional dalam menghadapi kejahatan transnasional yang kian berkembang.
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Eko Setiawan
TribunBatam.id,Batam – Sejumlah perwakilan penegak hukum dari berbagai negara yang bertugas di Indonesia dan tergabung dalam IFLEC (Indonesian Foreign Law Enforcement Community) mendatangi Polda Kepri, Senin (17/11) sore.
Kedatangan mereka untuk memperkuat kerja sama internasional dalam menghadapi kejahatan transnasional yang kian berkembang, khususnya di wilayah perbatasan seperti Kepri.
Delegasi IFLEC terdiri dari perwakilan penegak hukum negara-negara yang memiliki home base di Indonesia, termasuk Australia, Kanada, Singapura, Selandia Baru, Spanyol, dan Korea Selatan. Kunjungan IFLEC tahun ini diselenggarakan di dua lokasi, yakni Bali dan Batam.
Dengan pergerakan lebih dari 3 juta warga negara asing yang keluar-masuk Batam setiap tahun, wilayah ini dianggap sebagai salah satu titik paling strategis sekaligus rawan untuk aktivitas kriminal lintas negara.
Dalam pertemuan itu, perwakilan IFLEC dan Polda Kepri saling bertukar pengalaman mengenai tantangan kriminal di negara masing-masing.
Salah satu isu yang mendapat sorotan adalah pekerja migran ilegal. Meski tidak selalu menjadi kejahatan di negara asal delegasi, namun seringkali menjadikan negara mereka sebagai tujuan dari aktivitas penyelundupan manusia.
Selain itu, pembahasan juga mencakup kejahatan maritim, penyelundupan narkotika antarnegara, serta ancaman kejahatan siber yang semakin kompleks.
Kapolda Kepri Irjen Pol Asep Safrudin menyambut baik kunjungan itu. Ia menyampaikan apresiasinya atas kehadiran IFLEC di Batam.
“Saya senang teman-teman IFLEC bisa hadir di sini. Ini menjadi kebanggaan bagi kami di Polda Kepri. Dulu saat saya bertugas di Direktorat Siber, saya sering berkomunikasi dengan rekan-rekan IFLEC dari Kanada dan negara lainnya,” ujarnya.
Kapolda menjelaskan posisi geografis Kepri yang berbatasan langsung dengan Singapura, Malaysia, dan Selat Malaka membuat daerah ini kerap menjadi jalur empuk bagi berbagai bentuk kejahatan transnasional.
Beberapa isu utama yang dibahas dalam pertemuan itu, Penyelundupan narkotika dari luar negeri melalui jalur laut ke Batam. Kemudian ada kasus Perdagangan orang/PMI ilegal non-prosedural serta Kejahatan maritim, termasuk penyelundupan dan pembajakan.
Kapolda menambahkan Polda Kepri baru saja menerima penghargaan MARSEC atas keberhasilan menangkap bajak laut di Selat Philip/Malaka, sebagai bukti kuatnya koordinasi internasional.
"Kerja sama dengan IFLEC sangat membantu kami pada banyak operasi. Kami berharap diskusi hari ini membuka peluang kerja sama lebih luas ke depan," katanya.
Perwakilan IFLEC, Salam Zreika dari Australian Federal Police menjelaskan tujuan kunjungan untuk membangun komunikasi yang lebih intensif, mempererat hubungan, dan membuka peluang kerja sama baru dalam penanganan kejahatan lintas negara.
“Kami ingin memperkenalkan diri sekaligus memastikan bahwa ke depan kita bisa saling membantu dalam hal penegakan hukum,” ujarnya.
| Tangis dan Getar Suara Intan Saat Menceritakan Hari-Hari Kelam di Rumah Roslina |
|
|---|
| Terkait Balpres di Batam, Bea Cukai dan Polresta Lanjutkan Penyelidikan |
|
|---|
| Aroma Panas Kasus Balpres di Batam, Direktur Krimsus Polda Kepri Sebut Jadi Atensi Menkeu |
|
|---|
| BP Batam Dukung UMKM Sebagai Bagian Integral Ekosistem Investasi di Batam |
|
|---|
| Beredar Kabar Puluhan Orang Ditangkap Petugas Singapura, Ini Penjelasan Kepala BPBD Kepri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/Sejumlah-penegak-hukum-dari-berbagai-negara-yang-tergabung-dalam-IFLEC-mendatangi-Polda-Kepri.jpg)