DRIVER OJOL MENINGGAL SAAT ISTIRAHAT

Delapan Fakta Driver Ojol di Batam Meninggal Dunia saat Istirahat di Warung Makan

Berikut sederet fakta yang dihimpun Tribunbatam.id soal driver ojol di Batam meninggal saat istirahat di warung makan.

Editor: Dewi Haryati
Istimewa untuk Tribun Batam
UCAPAN DUKA - Tangkapan layar ucapan duka dari Komunitas Andalan Driver Online Batam untuk rekan mereka yang meninggal dunia. Bertikut sederet fakta driver ojol di Batam meninggal saat istirahat di warung makan. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Seorang driver ojek online di Batam bernama Ahmad Sholikun (47) ditemukan meninggal dunia di sebuah warung makan di kawasan Batam Kota, Selasa (18/11/2025) sore.

Korban sempat mengeluh sakit saat itu, lalu izin istirahat di lokasi sambil menunggu orderan masuk, sebelum ditemukan tak bernyawa.

Berikut sederet fakta yang dihimpun Tribunbatam.id soal driver ojol di Batam meninggal saat istirahat di warung makan.

1. Mengeluh Sakit

Dari hasil pemeriksaan saksi dan penyelidikan sebelumnya, Sholikun sempat mengeluh sakit sebelum akhirnya ditemukan tak bernyawa. 

"Dari keterangan saksi RA, korban bercerita kepada saksi bahwa badannya terasa panas dingin, lalu meminta dibelikan obat paracetamol," ujar Kapolsek Batam Kota, Kompol Anak Agung Made Winarta, Rabu (19/11/2025).

2. Sempat Minum Obat dan Salat Zuhur

Masih dari keterangan polisi, setelah dibelikan obat, korban meminta izin kepada pemilik warung untuk menumpang Salat Zuhur.

Setelah itu makan bubur ayam dan meminum obat.

"Siap makan dan minum obat, izin kepada pemilik warung untuk istirahat sebentar kan di kursi itu," ujar Agung.

3. Dikira Tidur Pulas, Dua Kali Dibangunkan

RN, saksi yang juga anak pemilik warung makan, mengira Sholikun tidur pulas hari itu.

Sebab hingga sore, Sholikun tak juga bangun dari tidurnya setelah minta izin istirahat di lokasi.

RN sudah dua kali mencoba membangunkan Sholikun, namun tak merespons.

Pertama pukul 15.00 WIB, lalu pukul 16.45 WIB.

"Jam itu saksi kedua ini mengiranya AS lagi tidur pulas. Nah pukul 16.45 WIB, saksi RN kembali membangunkan korban, namun tidak ada respons dan tangannya sudah terasa dingin," ungkap Kapolsek.

Kejadian ini segera dilaporkan ke perangkat RT lalu diteruskan ke kepolisian hingga polisi dan pihak RS Bhayangkara Polda Kepri mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).

4. Tak Ada Tanda Kekerasan, Keluarga Tolak Autopsi

Polisi memastikan tak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh Sholikun.

Dari pihak keluarga juga menolak dilakukan autopsi.

"Benar, dari hasil pemeriksaan luar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, dan pihak keluarga juga menolak untuk dilakukan autopsi," ujar Kompol Anak Agung.

5. Asal Cilacap

Ahmad Sholikun diketahui berasal dari Cilacap. 

Sudah sekitar 10 tahun ini dia merantau ke Batam dan tinggal di sebuah indekos di kawasan Batam Kota bersama sejumlah rekan yang berasal dari daerah yang sama, seperti Cilacap dan Cirebon. 

Sedangkan istri dan dua anaknya yang masih sekolah, tinggal di Cilacap. 

Tiga tahun terakhir, ia mengandalkan ojek online sebagai mata pencaharian tetap.

6. Biasa Mangkal di TKP

Sehari-harinya, Sholikun memang biasa mangkal di warung makan, sebuah ruko di Baloi Permai, Batam Kota, tempat dia ditemukan meninggal dunia, Selasa sore itu.

Ia sering di situ sembari menunggu orderan masuk.

Tempat kosnya juga tak jauh dari lokasi ini.

Saat ditemukan meninggal, Sholikun masih mengenakan jaket ojol dari Grab.

7. Dikenal Pekerja Keras

Di mata rekan kerjanya, Sholikun dikenal sosok pekerja keras dan jarang mengeluh.

Rekannya, Kang Di, mengatakan almarhum adalah tipe pekerja yang semangat, bahkan saat kondisi badan sedang kurang sehat.

"Bapak ini salut saya. Dia pekerja keras, siang malam selalu ambil orderan. Kalau kita nyebutnya ini kerja ‘peng-pengan’, sakitnya itu ditahan," ujar Kang Di, Rabu (19/11/2025).

Sekalipun sedang kurang sehat, pria 47 tahun itu tetap berkeliling ngojek seperti biasa.

"Misal pagi berangkat nyari orderan, kadang sampe sore gitu. Kalau memang lagi sepi banget itu juga narik lagi," katanya.

Bagi teman-temannya, Sholikun dikenal sebagai pribadi yang ramah dan tak pernah menyulitkan orang lain. 

Ia juga termasuk orang yang tidak mudah mengeluh soal sakit.

"Bapak ini ramah, pekerja keras, itulah yang kami salut. Sakitnya mungkin ditahan bapak itu. Kami tahunya demam, sudah beli obat juga kemarin itu. Kalau tiba-tiba gini, orang kami bilang ya bisa jadi kena angin duduk mungkin," ujarnya.

8. Diantar Rekan Sejawat ke Bandara Hang Nadim

Kabar kepergian Sholikun membuat rekan-rekannya sesama ojol dan paguyuban langsung bergerak membantu. 

Mereka mengurus semua proses pemulangan jenazah. Mulai dari administrasi hingga pengantaran jenazah ke Bandara Hang Nadim Batam.

Jenazah Sholikun diterbangkan Rabu sore menuju Yogyakarta, sebelum diteruskan melalui perjalanan darat ke Cilacap, tempat keluarganya menunggu dengan duka.

"Tadi dibantu sama kawan-kawan ojol sama paguyuban untuk pemulangan. Sudah diantar tadi ke kargo Bandara. Jadwal pukul 14:50 WIB pesawat terbang ke Jogja. Nanti baru melalui darat dibawa ke Cilacap," sebutnya. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved