Toteles: UMKM Kuliner Pesisir Batam yang Berhasil Naik Kelas dan Tembus Pasar Singapura
Dari sebuah usaha yang pernah dimulai dari gerobak kecil, Toteles Bake House menjelma menjadi salah satu merek kuliner yang paling dikenal di Batam
Ujian belum berakhir. Nominator terbaik dalam ajang Al Ahmadi Award se-Sumatera, Singapura, dan Malaysia pada tahun 2020 tersebut kembali diuji saat pandemi Covid-19.
Di tahun 2020 itu, tak sedikit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang tumbang, terutama disebabkan penurunan permintaan hingga berdampak ke biaya operasional.
Toteles pun sempat tertekan di awal Covid-19.
Selama dua minggu pertama setelah pengumuman Covid-19, semua aktivitas terhenti karena aturan pembatasan. Produksi Toteles turun drastis.
"Tapi saya sadar, meski Covid, orang tetap butuh makan. Dari situ kami fokus cari solusi, agar pelanggan tetap bisa menikmati produk tanpa harus datang ke toko," ujar Aris.
Solusinya: frozen food (makanan beku). Toteles mengalihkan sebagian besar produk menjadi frozen food, kecuali yang memang tidak memungkinkan.
Konsep frozen membuat pelanggan tetap bisa menikmati produk Toteles tanpa harus datang ke toko.
Apalagi di masa covid-19, layanan pesan antar makanan dari aplikasi meningkat.
Keputusan cepat yang diambil Aris dan timnya ini menjadi titik balik. Ketika banyak usaha lain terpaksa berhenti, penjualan Toteles justru meningkat. Mereka bahkan bisa membuka gerai barunya.
"Dari situ (layanan delivery dan frozen food) justru penjualan naik dan kami buka cabang Toteles di KDA," kata Aris.
Ya, Aris belajar lebih keras setelah terjun menjadi wirausaha.
Ia rajin mengikuti kelas privat, berguru pada senior yang berpengalaman, mengikuti kelas online, bahkan sempat belajar langsung ke Malaysia.
Apa pun dilakukan Aris untuk memastikan kualitas produknya tetap terbaik. Ia juga banyak belajar cara menangani masalah dari ahlinya.
Hasilnya tak main-main. Saat ini Toteles bisa memproduksi hingga 30.000 pieces jajanan pasar dan oleh-oleh per hari.
Tak hanya donat kentang, ada juga variasi kue lainnya, baik tradisional, seperti lemper, risoles, lumpia maupun kue modern; brownies, tart, bolu dan frozen food.
"Tapi donat kentang tetap jadi andalan," ujarnya.
Tembus Pasar Singapura
Pelanggan Toteles kini datang dari berbagai kalangan: perusahaan swasta, instansi pemerintah, masyarakat umum, hingga Singapura.
Lokasi Batam yang berdekatan dengan Singapura membuka peluang besar, dan Toteles memanfaatkannya dengan baik.
Pesanan dari Singapura sudah berjalan beberapa tahun terakhir ini.
"Ada reseller yang rutin mengirim pesanan setiap minggu. Mereka beli untuk dijual lagi di sana," katanya.
Selain itu, ada juga pelanggan yang datang langsung ke Batam untuk membawa pulang produk Toteles.
Meski belum membuka gerai resmi di Singapura, potensi tersebut diyakininya tetap ada.
Toteles juga menjalin kerja sama dengan pihak maskapai.
"Toteles menyediakan konsumsi untuk event maskapai, kegiatan internal, termasuk ketika ada pesawat delay. Jadi kalau penumpang menemukan produk Toteles snack box di pesawat, itu memang dari kami," ujar Aris.
Bagi Toteles, menjual makanan bukan sekadar soal rasa.
"Produk makanan wajib enak, kemasannya menarik, pelayanannya cepat. Dan, Toteles dikenal karena bisa pesan dadakan tanpa minimal order. Itu nilai tambah yang banyak dicari orang," tuturnya.
Terlebih dengan sederet prestasi yang diraih Aris dan Toteles. Di antaranya penghargaan Upakarti 2024 (Kategori Jasa Pengabdian) dari Kementerian Perindustrian RI, Juara 1 Lomba Wirausaha Muda Syariah yang diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepri dalam rangka Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Sumatera 2024, Juara 1 Al Ahmadi Award untuk kategori Young Start Up bidang kuliner se-Sumatera 2015, dan masih banyak lainnya.
"Alhamdulillah kami dapat banyak penghargaan. Penghargaan ini berdampak positif, membuat orang semakin percaya dan menambah minat untuk memesan produk kami," kata salah satu Wirausaha Binaan Bank Indonesia (WUBI) ini.
Sebagai informasi, produk Toteles telah mengantongi sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Transaksi pembayarannya dapat dilakukan melalui kode QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), mengikuti standardisasi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Untuk memperluas jangkauan layanannya, Toteles bekerja sama dengan platform online seperti GoFood, GrabFood, Shopee Food, dan lainnya.
Selain itu, Toteles juga memanfaatkan media sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok, YouTube, WhatsApp Business, untuk mempromosikan usahanya.
Bersiap dengan Cabang Keenam di Batam
Buah dari ketekunan, keuletan dan kesabaran Aris dibantu timnya, kini Toteles telah memiliki lima cabang di Batam.
Selain di Villa Pesona Asri, Toteles hadir di Komplek Ruko Golden Wealth I Tiban tahun 2020 atau di masa Covid-19.
Kemudian di Ruko KDA Junction, Belian. Cabang keempatnya di Batam berada di kawasan Nagoya di Komplek Lumbung Rejeki, Lubuk Baja.
Toteles juga memiliki pabrik di kawasan industri Tunas Bizpark.
Oktober 2025 kemarin, Aris baru membuka cabang Toteles kelima di Batam, tepatnya di Graha Nusa, Batu Aji.
Selain di Batam, Aris juga punya satu cabang Toteles di Kudus, di depan RSUD Mardi Rahayu Kudus. Cabang itu dikelola timnya dan sudah jalan beberapa tahun sebelum Aris membuka Cabang di Nagoya.
Ia memang punya impian sebelumnya, Toteles bisa merambah Pulau Jawa. Dan mimpi itu terwujud.
Kini Aris bersiap dengan cabang keenam Toteles di Batam.
Senyum Aris mengembang. Ia tak berhenti mengucap syukur atas pencapaian yang didapatnya saat ini.
Setelah melewati jatuh bangun, bereksperimen dengan rasa, dan menghadapi persaingan kuliner yang kian padat, Aris berdiri lebih percaya diri dari sebelumnya.
Ia bersiap membuka cabang baru di Bengkong. Sebuah lompatan yang mungkin tak pernah Aris bayangkan ketika pertama kali menjajakan donat kentangnya di pinggir jalan.
Di depan kamera yang merekam aktivitasnya sore itu, Aris tampak lebih matang, dan lebih tenang.
Pria itu berdiri dengan latar bangunan Hotel Grand Mercure Batam Centre di belakangnya.
Ia mempromosikan cabang baru Toteles dengan gaya khasnya--apa adanya, tulus, dan penuh energi.
"Bismillah, ini cabang buat warga Bengkong dan sekitarnya. Lokasinya di sini," ujar Aris di Instagramnya, Rabu (12/11/2025) dengan mata berbinar.
Letak tempat usahanya ini berseberangan dengan hotel bintang 5 di kawasan Batam Center tersebut.
Di unggahan lainnya, Aris merekam progres renovasi ruko dua lantai yang akan menjadi toko barunya.
Ia juga tak sungkan mengajak pengikut Instagramnya, untuk memberi saran pembangunan cabang baru Toteles.
Rencananya cabang di Bengkong ini akan dibuat mirip seperti cabang kelima di Batu Aji. Ada tempat makan, dan bisa nongkrong. Namun ia terbuka untuk saran lainnya.
Berawal dari pesisir Batam, Toteles Bake House terus memperluas jangkauan, hingga produknya semakin dikenal luas oleh masyarakat.
10 tahun bersama Toteles, Aris berusaha mewujudkan impian mulianya, yakni membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang.
Dari hanya seorang diri kala merintis usahanya, lalu bisa merekrut orang. Jumlah karyawannya kini mencapai ratusan orang.
Aris membagikan tips bisnisnya yang bisa dijadikan referensi.
"Kuncinya konsisten dan terus berinovasi. Cari tahu apa masalah pelanggan, lalu beri solusi. Kalau jual makanan, enak itu wajib. Kemasan harus menarik. Pelayanan juga harus jadi nilai tambah," ujarnya.
Dari sisi pola pikir, ia menyarankan untuk menekuni apa yang dilakukan, konsisten, terus belajar dan meningkatkan kompetensi.
Satu hal yang tak kalah penting, buat konten promosi di medsos.
"Zaman digital menuntut kita aktif di semua kanal. Jadi jualannya boleh tradisional, tapi kemasannya harus digital. Semua platform yang bisa jadi jalur pemasaran harus dimaksimalkan," kata Aris.
Hal lain, jatuh bangun dalam bisnis merupakan hal biasa.
"Saat memilih memulai bisnis, berarti kita harus siap dengan untung-rugi serta masalah yang datang. Masalah tidak akan selesai; yang penting dinikmati prosesnya. Kalau lagi tidak semangat, ingat lagi tujuan awal. Kalau capek, istirahat dulu. Yang penting tidak berhenti," ujarnya.
BI Dorong Transformasi UMKM Pesisir lewat Akselerasi Digitalisasi
Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepulauan Riau (Kepri) terus memperkuat perannya dalam mendorong pertumbuhan UMKM, khususnya yang tumbuh di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
Kepri dinilai memiliki keunggulan khas yang tidak banyak dimiliki daerah lain; ragam produk berbasis laut, kreasi budaya Melayu, hingga kerajinan tangan yang menjadi identitas masyarakat pesisir.
Kepala BI Kepri Rony Widjarto menilai, potensi ini merupakan fondasi penting untuk menghadirkan UMKM yang mampu bersaing tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di pasar luar negeri.
Ia menilai, pencapaian UMKM Kepri yang sudah mampu menembus pasar Singapura dan Malaysia, merupakan bukti nyata produk pesisir daerah ini sudah memenuhi standar global.
"Kalau produk kita tembus ke dua negara itu; Singapura dan Malaysia, artinya standar kita sudah diakui," ujar Rony saat acara Gebyar Melayu Pesisir, akhir Agustus 2025 kemarin.
Tak hanya memberi ruang pameran, BI Kepri juga mendampingi UMKM dari hulu ke hilir. Mulai dari inovasi produk, standar kualitas, strategi digital, hingga pembiayaan perbankan.
Ia menambahkan, pengembangan UMKM tidak boleh hanya bergantung pada bantuan sesaat seperti CSR (Corporate Social Responsibility).
Menurut Rony, UMKM yang ingin naik kelas harus berani masuk sistem pembiayaan formal dan membangun proses bisnis yang lebih terstruktur.
"Kalau hanya bergantung pada CSR, kita stagnan. UMKM harus berani berinovasi, meningkatkan mutu, memahami pemasaran digital, dan mengakses perbankan," tuturnya.
Di sisi lain, BI juga memperkuat pengembangan ekonomi pesisir melalui percepatan digitalisasi.
Hal ini terlihat pada program "Berlayar di Belakang Padang", sebuah kegiatan edukasi penggunaan QRIS dan layanan digital untuk masyarakat di pulau yang menjadi salah satu gerbang wisata Batam.
Belakang Padang dipilih sebagai lokasi awal karena letaknya yang strategis dan dekat dengan Singapura.
Selain itu karena karakter ekonominya yang sangat dipengaruhi arus wisatawan dan aktivitas perdagangan harian.
"Kami ingin mengenalkan kembali, Belakang Padang punya sejarah penting dan potensi ekonomi yang besar. Kedekatan dengan Singapura menjadi peluang untuk memperkuat pemanfaatan cross-border QRIS bagi wisatawan mancanegara," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Kepri, Ardhienus, Sabtu (15/11/2025).
Melalui program ini, BI mengenalkan QRIS kepada pelaku usaha seperti pedagang pasar, warung makan, hingga transportasi tradisional seperti pompong dan becak motor.
Digitalisasi dianggap penting agar UMKM pesisir dapat mengikuti kebutuhan wisatawan yang semakin terbiasa menggunakan pembayaran non-tunai.
BI menilai, Belakang Padang dengan aktivitas wisata hariannya, memiliki peluang ekonomi yang besar jika pelaku usaha terbiasa dengan sistem pembayaran digital.
"Kita tidak mewajibkan, tapi menganjurkan. Makin banyak pelaku usaha menggunakan QRIS, makin besar kesempatan mereka memanfaatkan kunjungan wisatawan," katanya.
BI mengingatkan, sebelum memperoleh QRIS, pelaku usaha tetap harus memiliki rekening
untuk diterbitkan kode QR resmi.
Usai dari Belakang Padang, program edukasi digital ini tidak berhenti begitu saja. BI berencana memperluas kegiatan serupa ke sekitar 28 pulau lain di wilayah hinterland Batam yang memiliki potensi UMKM pesisir dan interaksi dengan wisatawan.
Melalui kombinasi penguatan kualitas produk, pemanfaatan teknologi, dan peningkatan kapasitas pelaku usaha di garis pesisir, BI berharap UMKM Kepri dapat memberikan nilai tambah lebih besar bagi ekonomi lokal. (Tribunbatam.id/Dewi Haryati)
Toteles Bakehouse
Risyanto
pesisir
Bank Indonesia Kepri
Kepala Bank Indonesia Kepri
Rony Widjarto P
Batam
| 21 Ton Sampah di Batam Diangkut dari Sagulung dalam Sehari saat Aksi Cepat Satgas Darurat |
|
|---|
| Pelebaran Jalan Tengku Sulung Batam Dimulai Tahun Depan, Tahap Awal Sepanjang 2,2 KM |
|
|---|
| Daftar 7 Berita Populer Hari Ini, Mantan Wali Kota Batam Muhammad Rudi Buat Kejutan di Acara PSI |
|
|---|
| Mantan Wali Kota Batam Muhammad Rudi Buat Kejutan di Acara PSI Kepri, Sinyal Merapat? |
|
|---|
| PSI Kepri Pasang Target Masuk Parlemen 2029, Onward Siahaan Tegaskan 'Harga Mati' |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/22112025Toteles1.jpg)