CUACA EKSTREM DI NATUNA
Malang Menimpa Aminah Lansia di Natuna, Rumah Peninggalan Suami Rusak Gegara Cuaca Ekstrem
Nasib malang dialami Aminah (61), rumah lansia di Desa Tanjung, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna, Kepri rusak akibat cuaca ekstrem .
Penulis: Birri Fikrudin | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Nasib malang menimpa Aminah (61), seorang wanita lanjut usia (lansia) di Desa Tanjung, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Rumah peninggalan mendiang sang suami, tempat ia berteduh dari panas dan hujan rusak parah setelah tertimpa pohon kelapa saat hujan disertai angin kencang melanda wilayah itu, Sabtu (4/10/2025) sekira pukul 12.10 WIB.
Kini, bagian teras samping dan dinding dapur rumah penuh kenangan itu tampak ambruk dan retak.
Siang itu, Aminah hanya bisa terdiam saat pertama kali mengetahui rumahnya tertimpa pohon.
“Rumah ini peninggalan Almarhum suami saya. Kalau rumah kayu panggung depan itu rumah pertama kami. Saya sudah lebih kurang 40 tahun tinggal di sini,” kenangnya kepada TribunBatam.id, Minggu (5/10/2025).
Menurut Aminah, rumah beton bagian dapur dibangun oleh suaminya pada tahun 2017 silam.
Kini bagian tersebut menjadi yang paling parah rusaknya akibat tertimpa pohon kelapa.
Meski mendapat musibah, Aminah tetap tersenyum dan berusaha tegar dengan keadaan.
“Kalau rumah panggung kayu bagian depan baru saja selesai direhab karena bangunannya sudah tua dan atapnya bocor. Kebetulan kemarin saya dapat bantuan dari pemerintah untuk renovasi rumah. Alhamdulillah sudah bagus. Untungnya bukan itu yang tertimpa, kalau tidak lebih parah lagi rusaknya,” ucapnya.
Sehari-hari, Aminah bekerja sebagai pengecer minyak tanah dan bensin.
Usaha kecil itu merupakan warisan almarhum suaminya yang masih ia jalankan hingga kini, dan menjadi sumber penghasilannya.
“Itulah penghasilan saya. Kalau bersihnya per bulan sekitar lebih lah dari Rp500 ribu, cukup lah untuk kebutuhan sehari-hari,” katanya.
Meski begitu, Aminah tetap berusaha tabah menghadapi ujian yang datang.
Ia dibantu anak-anaknya untuk memperbaiki bagian rumah yang bisa diselamatkan.
“Untuk atap kamar mandi sekarang anak-anak saya lagi perbaiki karena mau dipakai. Kalau dinding yang retak sama teras samping belum bisa diperbaiki karena belum ada dananya. Jadi sementara seperti ini dulu,” ujarnya lirih.
Aminah mengaku rumah itu memiliki banyak kenangan bersama almarhum suaminya.
Setiap dinding, setiap tiang rumah, menyimpan cerita tentang perjuangan dan kebersamaan mereka selama puluhan tahun.
“Rumah ini banyak kenangannya dan hasil kerja keras. Kalau bisa, saya berharap bisa segera dapat rejeki untuk perbaiki lagi,” tutur Aminah.
Ia percaya, setiap bencana selalu membawa pesan agar manusia tak lupa bersyukur dan terus bertahan.
“Yang penting kami semua selamat. Dan rumah bisa diperbaiki pelan-pelan" Tutup Aminah tersenyum. (TribunBatam.id/Birri Fikrudin)
Cuaca Buruk Landa Natuna, BPBD Minta Warga Waspada Potensi Bencana |
![]() |
---|
Harga Ikan Tongkol di Pasar Ranai Natuna Kepri Naik Imbas Cuaca Ekstrem |
![]() |
---|
BMKG: Gelombang Laut Ekstrem Masih Ancam Pelayaran di Natuna Kepri Hingga 23 Januari 2025 |
![]() |
---|
KMP Bahtera Nusantara 01 Bakal Berlayar dari Natuna Sore Ini, Sempat Tertunda Akibat Cuaca Ekstrem |
![]() |
---|
Pesisir Pantai Piwang Natuna Abrasi Dampak Cuaca Ekstrem, Pedagang Terpaksa Pindah Lapak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.