3.868 Warga Natuna Akan Dapat Beras Plus Minyak Goreng LAGI

Upaya pemerintah dalam mengatasi kerawanan pangan dan menahan gejolak harga akan kembali dirasakan Kabupaten Natuna.

TribunBatam/Birri Fikrudin
BERAS DI NATUNA - Stok beras di Gudang Bulog Natuna, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Sebanyak 3.868 Penerima Bantuan Pangan (PBP) di Natuna akan menerima intervensi akhir bulan ini. 

TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Upaya pemerintah dalam mengatasi kerawanan pangan dan menahan gejolak harga bahan pokok akan kembali dirasakan warga di sana.

Melalui program Bantuan Pangan (Banpang), Badan Pangan Nasional (Bapanas) melalui Perum Bulog Cabang Natuna menyiapkan intervensi besar untuk ribuan keluarga penerima manfaat.

Sebanyak 77,36 ton beras medium dan 15.472 liter minyak goreng, disiapkan khusus untuk alokasi bantuan Oktober dan November 2025.

Jumlah ini akan disalurkan kepada 3.868 Penerima Bantuan Pangan (PBP) yang tersebar di seluruh kecamatan.

Kepala Perum Bulog Cabang Natuna, Pencius Siburian mengatakan, tambahan bantuan ini menjadi bagian dari strategi nasional dalam menekan inflasi pangan di daerah terluar seperti Natuna.

“Program ini bukan hanya distribusi bantuan, tapi intervensi untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat, menekan kerawanan pangan, sekaligus menjaga stabilitas harga,” ujar Pencius saat dijumpai Jumat (14/11/2025). 

Ia menjelaskan, seluruh penerima bantuan tercantum dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) pada kategori desil satu hingga lima.

Setiap keluarga menerima 10 kilogram beras dan dua liter minyak goreng per bulan.

Karena alokasi kali ini untuk Oktober dan November, maka warga akan mendapatkan 20 kilogram beras dan empat liter minyak goreng sekaligus.

Pencius menyebutkan, jumlah PBP meningkat 203 orang dibanding tahap sebelumnya di bulan Juni dan Juli.

“Bantuan kali ini juga lebih lengkap karena selain beras, ditambah minyak goreng. Ini memperkuat intervensi pemerintah pada komoditas pokok,” katanya.

Beras medium sudah tersedia dan siap didistribusikan dari Gudang Bulog Sedanau.

Sementara minyak goreng masih dalam proses pengiriman dari Batam.

“Minyak goreng belum tiba karena masih proses administrasi cukai dan segera tiba. Intinya sebelum Desember seluruh bantuan harus selesai disalurkan,” ujar Pencius.

Program Banpang adalah mandat dari Bapanas, sementara Bulog bertugas memastikan seluruh bantuan tiba di tangan penerima sebelum tenggat.

“Bulog melaksanakan penyaluran, sementara kebijakan program berasal dari Bapanas. Ini bentuk kehadiran negara untuk memastikan masyarakat tetap aman dari masalah pangan,” tutur Pencius.

Dengan meningkatnya jumlah penerima dan komoditas bantuan, rencana penyaluran Banpang di Natuna menjadi salah satu intervensi penting untuk menjaga ketahanan pangan di wilayah perbatasan, yang rentan terhadap fluktuasi harga dan distribusi barang kebutuhan pokok. (TribunBatam.id/Birri Fikrudin)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved