Kita Terus Upayakan Pembebasan Sandera. Tapi Tak Mungkin Intervensi, Kata Wapres JK
"Kan selalu begitu saja, orang penyandera selalu mengancam. Di mana pun di dunia ini selalu begitu," ujarnya
"Upaya pembebasan selama ini dilakukan melalui Crisis Center yang dipimpin oleh Menko Polhukam. Kami terapkan strategi multi track, upaya diplomasi dan negosiasi," tambah dia.
Arrmanatha menuturkan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi terus memberikan tekanan kepada Pemerintah Filipina agar mengambil langkah dalam membebaskan sandera.
Selain itu, kata Arrmanatha, Pemerintah juga mendesak Pemerintah Filipina dan Malaysia untuk meningkatkan keamanan di wilayah perairan mereka.
Apalagi, dua peristiwa penyanderaan terakhir juga terjadi di perairan Malaysia.
"Menlu terus memberikan tekanan kepada Pemerintah Filipina supaya mengambil langkah agar bisa membebaskan sandera.
Tekanan juga kami berikan kepada pemerintah Malaysia untuk meningkatkan keamanan perairan mereka," kata Arrmanatha.
Selain upaya negosiasi, pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga bergerak dengan mengirimkan intelijen ke Filipina Selatan dan Sabah untuk mencari informasi yang berguna terkait pembebasan sandera.
Selain pemerintah, pihak perusahaan pun, kata Arrmanatha, terus melakukan komunikasi yang intensif dengan kelompok penyandera. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya negosiasi.
"Perusahaan juga terus melakukan komunikasi yang intensif dengan para penyandera dan ini dikoordinasikan melalui Crisis Center," ucapnya.
Kementerian Luar Negeri RI telah mendapatkan informasi mengenai bebasnya satu orang warga negara Indonesia sejak Rabu pagi (17/8/2016).
WNI tersebut merupakan anak buah kapal TB Charles bernama Muhamad Sofyan yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf pada bulan Juni lalu di Filipina Selatan.
Arrmanatha mengatakan, saat ini Muhamad Sofyan dalam keadaan baik. Menurut dia, Muhamad Sofyan telah mendapatkan serangkaian pemeriksaan kesehatan sejak ditemukan oleh pihak Kepolisian Sulu, Filipina.
Selain pemeriksaan kesehatan, Sofyan juga menjalani proses wawancara untuk mengambil keterangan lebih lanjut terkait peristiwa penyanderaan dan apa saja yang sudah dialami oleh Sofyan selama disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.
"Tentunya dia sudah menjalani proses pemeriksaan kesehatan dan interview untuk mengambil keterangan lebih lanjut kepada yang bersangkutan," ucapnya.
Arrmanatha juga mengatakan saat ini Muhamad Sofyan telah berada di kota Zamboanga.
Tim dari Kedutaan Besar RI Manila dan Konsulat Jenderal RI di Davao pun sudah berada di Zamboanga untuk menemui Sofyan.
"Saat ini yang bersangkutan sudah berada di Zamboanga dan KBRI di manila juga sudah berada di Zamboanga untuk menemuinya," kata Arrmanatha. (*)
