Kondisi Ekonomi dan Krisis Imigran Bikin Partai Ekstrimis Kanan Menguat di Delapan Negara Eropa Ini

Perkembangan ekonomi yang terseok-seok, ketidakpuasan Uni Eropa, dan krisis imigran telah menyebabkan partai ekstrem kanan Eropa meraih sukses besar.

kompas.com/Reuters
Ketua Alternative für Deutschland AfD, Frauke Petry, menyarankan penjaga perbatasan menggunakan senjata terhadap pelintas perbatasan ilegal. 

Wilders dinyatakan bersalah atas komentar penuh kebencian yang dilontarkan pada 2014 terhadap warga Maroko.

Partainya dianggap anti-Uni Eropa dan anti-Islam.

Menghadapi pemilihan umum pada Maret 2017, jajak pendapat menunjukkan, partainya yang menduduki 15 kursi di majelis rendah, pun dapat dukungan besar.

Yunani 

Kondisi yang sama terjadi di Yunani. Partai Fajar Keemasan (Chrysi Avgi) yang dipimpin Nikos Michaloliakos adalah partai neo-fasis.

Michaloliakos ditangkap September 2013 bersama sejumlah anggota lainnya dan dituduh membentuk organisasi kriminal. Michaloliakos dibebaskan Juli 2015.

Golden Dawn memenangkan 18 kursi dalam pemilu parlemen September 2016.

Partai itu bersikap anti-imigran dan mendukung kesepakatan dengan Rusia mengenai pertahanan.

Hongaria

Di Hongaria ada Partai Jobbik yang dipimpin Gabor Vona.

Partai Jobbik yang anti-imigrasi, anti-LGBT, populis, dan dukung proteksi ekonomi berusaha masuk dalam parlemen Hongaria tahun 2018.

Sekarang mereka sudah jadi partai ketiga terbesar di Hongaria. Dalam pemilu terakhir tahun 2014, partai ini mendapat 20 persen suara.

Partai inginkan referendum keanggotaan negara dalam Uni Eropa.

Swedia

Partai Sverigedemokraterna di Swedia yang dipimpin Jimmie Akesson termasuk salah satu sayap kanan paling menonjol dalam gerakan anti-imigran.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved