Menteri Kominfo Minta ASN Tidak Gunakan Email Gratis dari Gmail atau Yahoo. Ini Alasannya
Sebagai gantinya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menghadirkan layanan email resmi pemerintah bertajuk mail.go.id
"Sekarang pemerintah sudah lebih berpikir, siapa yang pakai dan kebutuhannya apa. Kami harus menyesuaikan sehingga layanannya lebih bisa diterima," ia berujar.
Layanan mail.go.id ini sejatinya menyasar ASN di daerah yang institusinya belum memiliki sistem e-mail sendiri.
Berbeda dengan institusi pusat semacam kementerian yang masing-masing sudah punya sistem e-mail yang aman.
"Misalnya kalau di Kominfo pakai kominfo.go.id, di kementerian lain juga alamatnya beda. Mail.go.id ini diharapkan bisa dipakai semua, tapi terkhusus untuk Pemerintah Daerah (Pemda) yang belum punya sistem e-mail agar nggak pakai e-mail gratis asing," katanya menjelaskan.
Bakal dibuka untuk masyarakat umum?
Ke depannya diharapkan semua institusi pemerintah bisa bersatu menggunakan sistem mail.go.id.
Namun belum diketahui mekanismenya bagaimana, apakah serta-merta pindah ke mail.go.id atau yang sudah punya sistem e-mail sendiri distandardisasi dan disatukan infrastrukturnya dengan mail.go.id.
Sebagai permulaan, pemerintah memberikan kapasitas 4 GB untuk pertukaran e-mail antar-ASN via mail.go.id.
Sebanyak 93.000 ASN yang sebelumnya sudah tergabung di "pnsmail.go.id" sejak 2013 akan menjadi yang pertama ditransisikan ke mail.go.id.
Ketika ditanya apakah pemerintah berniat mengomersilkan mail.go.id ke masyarakat luas, Chief RA mengiyakan. Akan tetapi, wacana itu masih jauh.
"Kepikiran sih ada tapi untuk saat ini belum. Pelan-pelan dulu di pemerintahan. ASN saja jumlahnya ada empat jutaan," ujarnya.(*)
