40 Tahun Perang di Afganistan, Satu Daerah Ini Sangat Aman. Bahkan Penduduknya pun tak Tahu ISIS
Wilayah tersebut merupakan area terpencil sehingga penduduknya tidak pernah tersentuh dengan konflik yang berlangsung puluhan tahun di negara mereka.
Baca: Salurkan Kreativitas Seleb Lokal, Telkomsel Luncurkan Star Up Project NSP for Selebgram di Batam
Baca: PATUT Berbangga, Alat Musik Indonesia Laris Manis di Amerika. Transaksinya Tembus Rp 20 M
Sedikit pengetahuan mereka tentang invasi Amerika Serikat atau kebangkitan kembali Taliban, terlebih terkait munculnya kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) yang telah membunuh dan melukai ratusan ribu orang di Afghanistan.
"Orang asing menyerang negara kami?" Shah bertanya seakan tak percaya mengenai AS dan sekutunya yang melawan Taliban pada 2001.
Wakhi dan koridor
Koridor Wakhan dibangun pada abad 19 sebagai zona penyangga pada masa Great Game.
Sejak itu, Koridor Wakhan tidak pernah tersentuh pemerintahan manapun.
Great Game dikenal sebagai Bolshaya Igra yang merupakan perseteruan antara kerajaan Inggris dan Rusia di Asia Tengah.
Suku Wakhi, dikenal oleh Afghanistan sebagai Pamiris. Mereka membentuk sebagian besar populasi di koridor.
Mereka hidup nomaden dengan jumlah hanya 1.100 orang, yang tinggal terpisah di ujung utara.
Hidup mereka bebas dari kejahatan dan kekerasan. Sapi dan ternak lainnya menjadi alat barter untuk makanan dan pakaian dari beberapa pedagang yang mengunjungi daerah terpencil.
Baca: KPK Beberkan 1001 Cara Fredrich Yunadi Lindungi Setya Novanto, Termasuk Merekayasa Sakitnya
Jangankan internet atau ponsel, mereka tak pernah merasakan aliran listrik di rumah-rumah mereka.
Kadang-kadang mereka dapat menikmati siaran radio dari Rusia atau Afghanistan dan musik Iran juga populer. Namun, peluang semacam itu jarang terjadi.
Begitu baterai habis, mereka terdiam sampai para pedagang tiba lagi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/koridor-wakhan-afghanistan_20180209_124431.jpg)