VIDEO Detik-detik Saat Polisi Hancurkan Markas KKB OPM di Papua Setelah Dianggap Berkhianat
Komunitas Cinta Polri mengunggah video Polisi menghancurkan Satu markas KKB yang berada di pedalaman hutan Papua dihancurkan.
TRIBUNBATAM.id, PAPUA - Sebuah akun Facebook bernama Komunitas Cinta Polri mengunggah video Polisi menghancurkan Satu markas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang berada di pedalaman hutan Papua dihancurkan oleh kepolisian.
Kabar tersebut beredar melalui sebuah video yang diunggah oleh akun Facebook Komunitas Cinta Polri.
Dilansir Tribun-Medan.com pada Rabu (19/12/2018), tampak petugas berseragam lengkap menghancurkan markas KKB di sana.
Mereka membongkar satu per satu rangka markas KKB non-permanen tersebut.
"Ini adalah markas KKB OPM dan kami akan menghancurkannya karena mereka telah berkhianat kepada Negara Republik Indonesia," ucap seorang petugas di dalam video tersebut.
Saat markas kayu itu jatuh para personel kompak berteriak.
Baca: 3 Cara Mudah Kirim Pesan walau WhatsApp Milikmu Sudah Diblokir, Catat Caranya
Baca: Selundupkan Barang Bekas dari Singapura Masuk Batam, KM Mutiara Indah Diamankan Aparat Bea Cukai
Baca: Pernah Terima Teror Bom saat Natal, Polisi Perketat Pengamanan 4 Gereja di Batam Ini
Baca: Diduga Jadi Media Propoganda, Pemerintah Blokir 20 Akun Media Sosial Milik KKB di Papua
Baca: Terjebak Baku Tembak 16 Jam, Simak 7 Kisah Jimmy yang Lolos dari Pembantaian KKB di Papua
Markas KKB yang dihancurkan tidak berukuran besar, hanya terbuat dari kayu dan seng.
Dalam penyerbuan ini, personel Brimob tak menemukan siapa pun berada di dalam markas itu.
"Ini adalah markas KKB yang memang masih baru dibangun. Sayang sekali ketika kami dari kepolisian, Brimob, tidak mendapatkan mereka sedang berada di sini," terdengar ucapan dalam video.
Setelah dihancurkan puluhan personel tersebut terlihat melepas susunan kayu markas tersebut dan membereskan puing-puing markas.
Berikut videonya, dilansir dari Tribun-Medan.com.
Mantan Kapolda Papua bicara tentang KKB
Dilansir Tribun-Medan.com, mantan Kapolda Papua, Paulus Waterpauw, sudah 14 tahun berdinas di Bumi Cendrawasih.
Selain menjadi Kapolda Papua, ia sudah mencicipi berbagai jabatan, yakni Kapolda Papua Barat, Wakapolda Papua, Direktur Reserse dan Kapolres Mimika.
Putra asli Fakfak berumur 55 tahun itu sangat paham seluk-beluk daerah setempat, termasuk mengenai kelompok bersenjata yang dia sebut sebagai kelompok pemuda 'free man' penembak mati 16 orang pekerja PT Istaka Karya yang membangun jembatan Habema-Mugi, Kabupaten Nduga, pada 1 Desember 2018 lalu.
