Sistem Rudal S-400 Rusia yang Hendak Dikirim ke China Diamuk Badai, Rusak dan Terpaksa Dihancurkan
Amukan badai di Selat Inggris disebut telah merusak sistem rudal S-400 Rusia yang hendak dikirim ke China.
Sistem rudal ini juga bisa menyasar rudal jarak jauh.
• Presiden Jokowi Jenguk Ani Yudhoyono Sakit Kanker Darah di Singapura, Kamis 21 Februari 2019
• Ayah Kandung Cabuli Anak Sendiri Selama 3 Tahun, Maki dan Ancam Pakai Keris Jika Tak Mau Layani
• Tak Hanya Meriah, Pesta Ultah Putri Nia Daniaty Dihiasi dengan Kue Berupa Uang, Intip Foto-fotonya
• Usung Kamera 48 MP, Xiaomi Mi 9 Resmi Diluncurkan, Segini Harga dan Spesifikasi Lengkapnya
Kembali ke sanksi AS.
Sanksi itu diberikan untuk memberikan tekanan pada pemerintah Rusia atas atas pencaplokannya atas Krimea dan intervensi di Ukraina timur pada 2014.
Pada Oktober tahun lalu, India menandatangani kesepatan senilai 5 miliar dolar AS untuk membeli 5 (lima) unit resimen S-400—dengan setidaknya 320 rudal.
Setiap kendaraan peluncur S-400 bisa membawa empat rudal.
Rusia kabarnya telah mengerahkan S-400 untuk melindungi pangkalan udara militernya di Hmeimim di Suriah.
Turk, salah satu anggota NATO, membeli S-400 meskipun ada peringatan dari AS.
AS ingin menjual rudal Patriot, yang dibuat oleh Raytheon Co, ke Turki sebagai gantinya.
AS berpendapat bahwa S-400 tidak kompatibel dengan sistem NATO.
“Kami membuat kesepakatan (soal) S-400 denga Rusia, jadi tidak mungkin bagi kami untuk mundur. Itu sudah selesai,” ujar Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Baik Turki maupun India, meski begitu, hingga saat ini belum mendapatkan sanksi dari AS atas kerja sama tersebut.