Kisah Sederhana Manusia Tertua Indonesia yang Pernah Temani Soekarno di Lereng Gunung Kelud
Tak ada yang bisa memastikan usia Mbah Arjo, yang telah dirawat di RSUD Mardi Waluyo, Wlingi, sejak Jumat (17/5/2019) malam
TRIBUNBATAM.id - Almarhum Mbah Arjo punya kehidupan istimewa. Sosok sederhana ini tercatat sebagai warga Dusun Sukomulyo, Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Mbah Arjowafat di usia lebih dari 100 tahun pada Selasa, (21/5/2019) malam.
Tak ada yang bisa memastikan usia Mbah Arjo, yang telah dirawat di RSUD Mardi Waluyo, Wlingi, sejak Jumat (17/5/2019) malam.
Ada informasi yang menyatakan Mbah Arjo berusia 193 tahun. Tapi, informasi itu berupa klaim semata.
Kisah ini bermula dari rekan kami TribunJatim yang pernah menjumpai Mbah Arjo semasa hayatnya pada 2018 silam.
Meski tak ada bukti tertulis atau kesaksian orang lain, namun Mbah Arjomengklaim usianya sudah 200 tahun lebih.
• Rene Mihelic Akui Main Tandang Itu Berat, Tapi Persib Bisa Raih 3 Poin di Padang, Ini Syaratnya
• Setelah Sekian Lama, Bek Persib Bandung Ini Kaget Dipanggil Lagi ke Timnas Indonesia
• Final Liga Champions Liverpool vs Tottenham Sepekan Lagi, Ini Catatan 8 Final yang Dilalui Liverpool
• Final Liga Europa 2019, Chelsea vs Arsenal Tiga Hari Lagi, Live RCTI Kamis Dinihari WIB
Namun, data di balai desanya, mbah Arjo tercatat kelahiran 1825.
Saat itu, ia hidup bersama anaknya, Ginem (53), anaknya ke-18 dari istrinya yang keenam.
Sejak tahun 1990-an, mereka tinggal di lereng Gunung Kelud atau tepatnya, di Gunung Gedang.
Dari puncak Gunung Kelud itu, tempat tinggal mbah Arjoberjarak sekitar 10 kilometer.
Tidak mudah untuk menuju lokasi, karena jalannya cukup sulit dan harus melalui perkebunan pohon Karet yang masuk wilayah perhutani (BKPH Wlingi).
Untuk menuju ke tempat tinggal mbah Arjo, hanyan bisa ditempuh dengan sepeda motor yang sudah dimodifikasi seperti trail.
Tempat tinggal mbah Arjo lebih dikenal dengan Candi Wringin Branjang, yaitu candi yang diperkirakan peninggalan dari Kerajaan Majapahit.
Bahkan, candi yang bangunannya mirip Candi Penataran itu disebut-disebut ditemukan pertama kali oleh mbah Arjo tahun 1990.