BATAM TERKINI

Tahun 2019 Ini, SMAN 23 Batuaji Batam Bakal Tambah 5 Kelas Baru

SMAN 23 Batuaji Batam diberikan lampu hijau untuk menambah 5 kelas baru untuk menampung siswa yang tak bisa masuk sekolah tersebut akibat zonasi.

TRIBUNBATAM.id/SIHAT MANALU
Suasana PPDB di SMAN 3 Batam, Senin, 1 Juli 2019 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kepala Dinas Pendidikan Kepri, Muhammad Dali mengungkapkan, Pemerintah Provinsi Kepri memberikan lampu hijau terhadap SMAN 23 Batuaji  untuk menambah lima kelas baru demi menampung calon siswa yang tak bisa tertampung sekolah negeri akibat kebijakan zonasi.

Nantinya, anak-anak tersebut akan menumpang di gedung yang bisa ditumpangi untuk proses belajar-mengajar sementara waktu sambil menunggu ruang kelas selesai dibangun.

Sementara untuk Batam, secara keseluruhan ada 2.126 calon murid yang belum tertampung di sekolah negeri.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad meminta para orangtua-wali murid tidak ngotot memasukkan anaknya ke salah satu sekolah di Batam.

Karena berdasarkan penyampaikan Gubernur Kepri, Nurdin Basirun dan Kadisdik Kepri, Muhammad Dali saat pertemuan dengan wali murid di Dataran Engku Putri Batam Center, pemerintah akan berupaya supaya anak yang tak lulus sistem zonasi untuk SMA/SMK negeri tetap bisa bersekolah negeri.

Beberapa upaya yang dilakukan, yakni menambah rombongan belajar (rombel) di tiap sekolah, minimal dua rombel. Namun itu pun disesuaikan dengan situasi.

"Kalau dua rombel dibuka, satu sekolah dimungkinkan bisa sampai 80 orang terakomodir satu sekolah," ujarnya, Senin (8/7/2019).

 Stop Mobil Patroli Polisi di Nagoya, Ternyata 2 Turis Australia Kebingungan Cari Lokasi Pelabuhan

 Banyak Orangtua Galau Anaknya Tak Lolos Sistem Zonasi, Wawako Batam: Anak Saya Juga Tak Lolos

 Sedang Asyik Nongkrong, Pria Diduga Penadah Motor Curian Diamankan Polisi Polsek Batuaji Batam

 CATAT! Jika Tertangkap Tak Bawa Surat Kendaraan & Tak Lengkapi Safety Riding, Motor Bakal Ditahan

"Kita harapkan dengan penjelasan tadi, masyarakat tak perlu risau lagi. Tapi jangan pula memaksakan diri pada satu sekolah. Jangan ngotot. Sistem zonasi ini pada hakekatnya supaya ada pemerataan prestasi. Biar tak ada sekolah unggul, sekolah terbelakang. Kalau ini dijalankan 3 atau 4 tahun, saya kira sekolah relatif setara prestasinya," kata Amsakar.

Upaya menambah rombel di setiap sekolah diyakini memang belum bisa menjadi solusi bagi 2000an calon murid yang belum tertampung.

Itu makanya, Kadisdik Kepri, Muhammad Dali akan menerapkan sistem bebas zonasi. Dari semula delapan zonasi, akan dibuat menjadi empat zonasi.

"Tempat-tempat yang jalurnya padat, bergeser ke zonasi sebelah. Barangkali yang tak diterima di sana tak terlalu banyak. Kita geser. Seperti ke SMAN 15, itu masih kurang 70 siswa, ditambah dua rombel, total bisa sampai 140an siswa di sana," ujar Dali. 

Anak Wawako Batam Juga Tak Lolos

Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad soal sertifikat Kampung Tua Batam
Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad (TRIBUNBATAM.id/ENDRA KAPUTRA)

Keresahan orangtua karena anaknya tak diterima di SMA/SMK negeri berdasarkan sistem zonasi di Batam, ternyata juga dirasakan Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad.

"Anak saya juga tak lulus. Intinya, tak ada perlakuan berbeda. Sama semua," kata Amsakar, Senin (8/7/2019).

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved