Ular Sanca Muncul di Coastal Area Karimun, Jadi Tontonan Warga, Ini Kelemahan Ular Sanca
Seekor ular Sanca mengehebohkan warga yang sedang bersantai di Coastal Area, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri, Kamis (1/8/2019) malam.
TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Seekor ular sanca mengehebohkan warga yang sedang bersantai di Coastal Area, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri, Kamis (1/8/2019) malam.
Ular berwarna-warni tersebut pertama kali dilihat oleh seorang warga bernama Enos yang sedang bersantai di pinggir laut.
Awalnya dia hanya mengira binatang melata itu hanyalah kayu yang terbawa ombak dan terdampar di bebatuan.
Namun tiba-tiba benda itu tampak berkilau dan bergerak saat terkena cahaya.
• Atlet Batam Juarai One Pride MMA, Ketua Kadin Minta Pemerintah Perhatikan Atlet di Batam
• Kasus Bayi Prematur di Batam Berlanjut, Ombudsman Nyatakan Rumah Sakit Tidak Boleh Menolak Pasien
• Trump Umumkan Tarif Baru, Beijing Membalas: Kami Hindari Perang, Tapi Tak Takut Bertempur
• Modus Baru Curi Motor di Batam, Keliling Pakai Mobil Rental Untuk Cari Motor Terparkir
Enos yang penasaran kemudian memperhatikan lagi dengan lebih teliti.
Dia pun terkejut ternyata benda yang disangka kayu itu adalah seekor ular belang-belang dengan panjang sekitar 1,5 meter.

"Awalnya saya kira kayu. Tapi setelah diperhatikan betul-betul ternyata ular," ujar Enos.
Setelah mengetahui itu adalah ular pria yang mengenakan baju merah itu langsung berinisiatif untuk mengusir.
Keberadaa ular itu juga menarik perhatian warga yang tengah berada di Coastal Area.
Banyak warga mengabadikannya dengan ponsel mereka.
• Ramalan Zodiak Kesehatan Besok Sabtu 3 Agustus 2019, Virgo Malas Olahraga, Cancer Tahan Banting
• Jeka Saragih Atlet Asal Batam Juarai One Pride MMA, Mengaku Sempat Khawatir Berhadapan Dengan Senior
• Gempa 7,4 SR Guncang Banten Jumat (2/8) Terasa hingga Yogyakarta, Warga Berhamburan
• Hati-hati Lewat Simpang Fenindo Batam, Jalan Lurus dan Mulus Sering Dijadikan Ajang Standing
Takut terjadi hal-hal yang tak diinginkan, Enos kemudian membuang kembali ular itu ke arah laut.
"Takut nanti ganggu orang saya buang lagi ular ke laut," kata Enos.
Sebagaimana dilansir Intisari-online.com, ular piton merupakan ular terpanjang dan terbesar.
Hewan ini bisa menghancurkan manusia dengan lilitannya.
Meski sangat kuat, ular ini sebenarnya memiliki kelemahan yang perlu anda ketahui.
Ketika sudah besar ular ini memiliki belitan yang sangat kuat dan bahkan beberapa bulan lalu sempat heboh ular ini memangsa seekor manusia di Sulawesi.
Seorang pemelihara ular piton di Denpasar, Ketut Oka Widhiartana saat ditemui Kamis (9/5/2019) di kediamannya mengatakan ular piton atau ular sanca bukan jenis ular yang berbisa.
• Ramalan Zodiak Kesehatan Besok Sabtu 3 Agustus 2019, Virgo Malas Olahraga, Cancer Tahan Banting
• Jeka Saragih Atlet Asal Batam Juarai One Pride MMA, Mengaku Sempat Khawatir Berhadapan Dengan Senior
• Gempa 7,4 SR Guncang Banten Jumat (2/8) Terasa hingga Yogyakarta, Warga Berhamburan
• Hati-hati Lewat Simpang Fenindo Batam, Jalan Lurus dan Mulus Sering Dijadikan Ajang Standing
Ular ini lebih pada melilit mangsanya untuk kemudian meremukkan tulangnya sebelum ditelan bulat-bulat.
Bahkan ular ini mampu menelan mangsanya yang berukuran 10 kali lebih besar dari ukuran mulutnya.
“Jenis piton atau sanca kembang lebih pada melilit untuk meremukkan tulang mangsanya baru kemudian dimakan.
Kalau manusia kena gigit (dipatuk) tidak ada racun atau bisa sama sekali karena memang tidak berbisa,” katanya.
Namun Oka mengatakan, ular ini memiliki kelemahan.
Untuk melepaskan lilitannya yang kuat, cukup dengan menekuk ekornya.
“Kalau mengatasi lilitan ular piton cukup ujung ekornya ditekuk supaya lemas atau lobang hidungnya ditusuk lidi, pasti akan lemas.
Itu kelemahan ular piton,” kata Oka.

Sementara untuk jenis ular berbisa, biasanya memiliki tingkat bisa yang bervariasi.
Ada yang rendah dan tidak berbahaya bagi manusia, ada yang sedang dan ada pula yang berbisa tinggi.
“Kalau dipatuk ular yang memiliki tingkat bisa menengah biasanya kita akan panas dingin, demam seminggu.
Namun tergantung imun tubuh juga. Kalau sedang sakit kena gigitan ular lebih baik ke langsung dibawa ke rumah sakit.
Saat sehat terkena bisa menengah tidak sampai mengancam nyawa, paling bengkak seminggu,” katanya.
Sementara ular yang beracun seperti king kobra maupun ular hijau ekor merah sangat berbahaya dan menyebabkan kematian.
• Ramalan Zodiak Kesehatan Besok Sabtu 3 Agustus 2019, Virgo Malas Olahraga, Cancer Tahan Banting
• Jangan Ngaku Pecinta Burger Sebelum Mampir ke Kede Kita, Sajikan Burger Berbahan Baku Homemade
• Gempa Banten, BMKG: Pesisir Pandeglang SIAGA, Waspada Potensi Tsunami Ketinggian 3 Meter
• Gempa Banten, BMKG: Potensi Tsunami Hingga Lampung & Bengkulu, Warga Dihimbau Waspada
“Kalau jenis berbisa sepert king kobra, disaat digigit kalau bisa jangan panik karena semakin panik racun semakin dipompa jantung dan semakin cepat kerja racun untuk membunuh,” katanya.
Kalau bisa diusahakan tenang, ikat kuat-kuat di atas daerah yang dipatuk sehingga bisa tak menyebar ke seluruh tubuh.
Setelah itu, segera bawa ke rumah sakit. (TRIBUNBATAM.id/Elhadif Putra)