Paling Diburu Polisi, Pelaku Malah Membakar Lahan di Depan Kantor Polsek Gunung Kijang
Diperingatkan dan diburu oleh polisi akibat membakar hutan dan lahan, pelaku bahkan membakar lahan di depan dan belakangan Kantor Polsek Gunung Kijang
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Thom Limahekin
TRIBUNBATAM.id/Alfandi Simamora
Api yang membakar lahan di kawasan dekat permukiman warga di Rukun Tetangga (RT) 15/Rukun Warga (RW) 04, Jalan Kilometer 18 di belakang Hotel Miami Toapaya Selatan, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mulai menjalar ke mana-mana. Warga pun membantu proses pemadaman dengan alat seadanya saja.
TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali terjadi di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada Minggu (18/8/2019) siang.
Kebakaran lahan pun terjadi di dua titik yakni lahan depan dan belakang Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Gunung Kijang.
Akibat dari kebakaran itu, asap sempat menyelimuti Mapolsek Gunung Kijang.
Kebakaran masih terus terjadi sampai pukul 07.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) dan belum bisa dipadamkan.
• 125 Kasus Kebakaran Hutan di Bintan Selama 2019, Damkar Sampai Kewalahan Atasi Karhutla
• Kebakaran Hutan Bintan, Petugas Damkar Kewalahan, Warga Bantu Padamkan Api dengan Alat Seadanya
• BREAKING NEWS, Kebakaran Hutan Bintan, Senin (12/8/2019), Api Masih Dipadamkan, Selasa (13/8/2019)
• Kebakaran Hutan Bintan Terjadi Berulang Kali, Pemkab Bintan Baru Gelar Rapat dengan Satgas Karhutla
Namun, pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan petugas pemadam kebakaran (Damkar) terus berupaya menjinakkan api yang membakar lebih dari 100 hektare lahan dan hutan tersebut.
"Kalau untuk kejadian kebakaran lahan dan hutan di depan dan belakang Mapolsek Gunung Kijang kemarin itu diperkirakan hampir 100 hektare lahan yang terbakar," tutur Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Damkar Toapaya membawahi Kecamatan Toapaya, Teluk Bintan dan Gunung Kijang, Nurwendi, Senin (19/8/2019).

Nurwendi juga menyebutkan, proses pemadaman api dilakukan oleh satu unit mobil Damkar UPT Toapaya.
Sedangkan, penyebab kebakaran lahan itu belum diketahui secara pasti.
"Sampai saat ini belum diketahui," tutur Nurwendi.
Dari kejadian itu, Nurwendi mengingatkan masyarakat agar tidak membakar hutan demi kepentingan membuka lahan.
• Jadi Camilan Unik di Jepang, Nikmati Manis dan Segarnya Pie Es Serut Popn
• HP BM Masih Bisa Lolos Dari Pemblokiran, Asalkan Penuhi Syarat Ini
• FAKTA-FAKTA - Kerusuhan di Manokwari: Gedung DPRD Dibakar, Tokoh Dijarah hingga Negosiasi Gagal
• Rusuh di Manokwari, 4 Kepala Suku Besar Temui Sesepuh KKSS Papua
Selain itu, warga juga diminta untuk tidak membakar sampah sembarangan.
Jikalaupun ingin membakar sampah, mohon diperhatikan sampai api benar-benar padam.
"Tetapi kalau bisa masyarakat tidak usah membakar sampah, cukup dengan membuang sampah pada tempatnya," tutur Nurwendi.
Dia juga berharap supaya masyarakat bisa bekerja sama dengan petugas Damkar untuk ikut serta menjaga hutan agar tidak terbakar.

Lagi pula, saat ini masyarakat memasuki Agustus dengan cuaca panas di wilayah Bintan.
"Mari kita jaga bersama-sama hutan kita yang ada di Bintan agar tidak terbakar lagi seperti tiga bulan yang lewat.
Kalau bukan dari kita yang menjaga siapa lagi," tegas Nurwendi. (TRIBUNBATAM.id/Alfandi Simamora)