Curhatan Warga Sikapi Kelangkaan BBM di Tanjungpinang: Kita Orang Miskin Susah
Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar yang sudah hampir satu bulan ini mengalami kelangkaan sangat dirasakan pengendara
Penulis: Endra Kaputra |
Curhatan Warga Sikapi Kelangkaan BBM di Tanjungpinang: Kita Orang Miskin Susah
TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar yang sudah hampir satu bulan ini mengalami kelangkaan sangat dirasakan pengendara.
Selain untuk aktivitas sehari-hari yang jadi terhambat. Kelangkaan ini juga sangat dirasakan bagi sopir lori menerima jasa angkutan barang.
Eri salah satunya, warga kilometer 18 ini selalu kejar-kejaran untuk mengantri disejumlah SPBU baik di Bintan, maupun di Tanjungpinang agar bisa mendapat solar tersebut.
"Ini saja dari pagi saya antrian di Batu 20 belum juga bisa dapat solar. Kita orang miskin yang susah jadinya," katanya, Selasa (8/10/2019).
• 14 Artis Jadi Anggota DPR RI, Eko Patrio Terkaya, Harta Mulan Tak Ada di LHKPN
• Pertamina Jamin Stok BBM di Batam Aman, Tapi Kenyataanya Pertalite dan Premium Sering Kosong di SPBU
• Sempat Bermalam di Mapolres, Tiga Orang Bos Hotel di Karimun Ini Dibawa ke Rutan
Keluhan itu pun dirasakannya saat mata pencariannya sebagai jasa angkutan barang menjadi terhambat.
"Kita kerja jadi gak bisa. Kalau dah gak bisa kerja tentu mau kasih makan keluarga pakai apa," ucapnya.
Disampaikannya, bila saat solar tidak mengalami kelangkaan. Penghasilannya dalam sehari bisa mencapai Rp 600 ribuan.
"Soalnya dalam sehari kita bisa dapat 3 kali trip. Satu trip kan kita Rp 200 ribu. Walapun itu pendapatan kotor ya," sebutnya.
Dengan kelangkaan solar ini pun. Penghasilan bapak dua anak ini pun tersendat. Bahkan, dalam dua hari tidak mendapatkan penghasilan sama sekali.
"Pernah itu kok, udah berapa kali malah sampai dua hari gak ada pemasukan. Kalau pun dapat solar, lori jalan jadinya kita maksimalkan pun dapat satu trip aja. Sehari dapat satu trip kan hanya Rp 200 ribu. Gimana nutupin beberapa hari yang kita gak dapat sama sekali," sebutnya mengeluh.
Ia pun meminta, kepada pemerintah agar bisa memberikan solusi atas persolan yang sangat dirasakan masyarakat saat ini.
"Tolonglah pemerintah bisa kasih solusi. Jangan sampai ada lagi kelangkaan ini. Jangan hanya janji manis saat mau jadi saja. Bilang perdulikan, dan utamakan masyarakat," sebutnya dengan nada kesal.
Kepada aparat penegak hukum. Ia pun meminta agar menindak tegas bila ada para mafia solar yang bermain.
"Jangan kasih ampun kalau ada mafia solar itu. Apalagi sampai nimbun-nimbun solar. Harus ditindak tegas itu," ujarnya kembali.
Kapolres Tanjungpinang Cek Sejumlah SPBU
Kapolres Tanjungpinang AKBP Muhammad Iqbal, S.I.K didampingi Pejabat Utama Polres Tanjungpinang melakukan peninjauan di SPBU yang ada di Kota Tanjungpinang, Selasa (8/10/2019).
SPBU yang didatangi langsung pun diantaranya SPBU PT. Bumi Indra Daya Pratama di Batu 3 Jl. MT. Haryono Tanjungpinang, dan SPBU PT. Metro Multi Guna Jl. DI. Panjaitan Km. 7 Tanjungpinang.
AKBP Muhammad Iqbal menyampaikan, selain mencari tahu penyebab antrian kendaraan yang terjadi, juga mencari solusi agar antrian tidak mengganggu arus lalu lintas.
"Sebab hal itu juga diantisipasi dapat menimbulkan potensi kerawanan. Baik kecelakaan lalu lintas, maupun potensi berbahaya lainnya," katanya.
• DPRD Kota Batam Murka, Kepala BPJS Kesehatan Batam Hanya Kirim Perwakilan Saat RDP di Kantor Dewan
• Antrian BBM di SPBU Tanjungpinang Makin Panjang, Ini Pesan Walikota ke Pertamina
• Rudi Terus Gesa Pelebaran Jalan di Batam, Kali Ini Sasar Jalur Bandara Hang Nadim Batam
Dari penjelasan pengawas di SPBU kawasan Batu 3 Surya mengatakan, Pertamina melakukan pengurangan pasokan BBM bersubsidi untuk mencukupi kebutuhan BBM subsidi hingga akhir Tahun 2019.
"Dengan berkurangnya pasokan BBM bersubsidi mengakibatkan, kendaraan mulai berdatangan ke SPBU sejak sebelum SPBU memulai jam operasi demi mendapatkan kuota BBM subsidi. Sehingga setelah SPBU memulai jam operasi kendaraan telah banyak mengantri di SPBU," sebutnya yang juga sedang disampaikan ke pengawas SPBU di Batu 7.
Muhammad Iqbal juga meminta, agar SPBU mengoperasikan CCTV untuk memantau bila terjadi potensi gangguan di sekitar SPBU.
"Juga kita sampaikan, agar menyiapkan plang pemberitahuan apabila stok BBM subsidi telah habis," ujarnya.
"Serta juga bisa melalui petugas SPBU, untuk menyampaikan secara baik kepada pengendara yang datang dengan menginformasikan jadwal masuk BBM subsidi. Tujuannya sehingga, antrian kendaraan dapat diminimalisir," tambahnya.
(Tribunbatam.id/endrakaputra)