BATAM TERKINI
Taksi Online dan Konvesional Batam Ribut Terus, Anggota DPRD: Harus Ada Sanksi Hukum
Kisruh antara driver taksi online dengan taksi konvensional sudah puluhan kali terjadi mulai persekusi hingga pemukulan.
Namun, pihak taksi pangkalan atau konvensional menuduhnya menjemput penumpang.
• DISAKSIKAN Turis Asing, Begini Kronologi Baku Hantam Sopir Taksi Online dan Kovensional di Batam
Dalam suasana gaduh tersebut, seorang driver taksi online lainnya bernama Tamba mencoba membantu kawannya.
Namun, ia justru menjadi korban amuk massa di pelabuhan tersebut dan mengalami lebam-lebam akibat pukulan.
Hal itu langsung memancing amarah puluhan driver taksi online lainnya dan mereka kemudian mengepung pelabuhan.
Puluhan mobil taksi online berdatangan ke pelabuhan dan memarkir kendaraannya di sepanjang jalan depan Mega Mall sehingga menimbulkan kemacetan.
Mereka kemudian masuk pelabuhan.
Cekcok mulut pun terjadi, bahkan nyaris terjadi bentrokan.
Untungnya, aparat keamanan berhasil mendinginkan suasana.
Suasana sempat mencekam.
"Awalnya kawan kami mau jemput keluarganya di pelabuhan. Padahal, waktu itu aplikasinya sudah dimatikan, Namun saat tiba disana ia malah dipersekusi," ujar Sembiring, seorang driver online kepada TRIBUNBATAM.id.
Rizal sendiri mengatakan, dirinya tidak mengira nyaris menjadi bulan-bulanan sekelompok orang di pelabuhan tersebut.
Mobil Calya warna merahnya, terpaksa diamankan polisi.
"Saya bukan jemput sewa, tapi hanya jemput keluarga yang baru saja tiba. Saya begitu kaget ketika saya dihadang. Saya sudah jelaskan tapi mereka terus mengepung saya,” kata Rizal yang mengatakan bahwa kelompok orang itu memaksanya turun dari mobil.
Namun, yang justru kena keroyok adalah Tamba yang mencoba meminta massa tak memukuli Rizal. Namun, massa justru menyerangnya.
Wajahnya di bagian mata sebelah kanan pun terlihat membiru akibat pukulan sampai akhirnya diamankan polisi ke dalam pos polisi pelabuhan.