Konflik Laut Natuna
Pernyataan Resmi China Setelah Tarik Semua Kapal di Laut Natuna, Minta Indonesia Bersikap Ini
Pernyataan Resmi China Setelah Tarik Semua Kapal di Laut Natuna, Minta Indonesia Bersikap Ini
Sebelumnya, TNI AU mengirimkan 4 pesawat jet tempur F-16 Fighting Falcon dari Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru untuk memperkuat patroli udara di Perairan Natuna.
Sementara Badan Keamanan Laut (Bakamla) berencana mengirimkan dua unit kapal perang tambahan ke Perairan Natuna.
Kepala Bakamla Laksmana Madya Achmad Taufiqoerrochman bersiap mengirim tambahan lagi 2 unit Kapal perang (KRI).
Upaya tersebut dilakukan untuk mengusir sekaligus mengimbangi kekuatan kapal China yang masih bertahan di Perairan Natuna.
Dua kapal perang KRI tersebut rencananya akan diberangkatkan dari Batam.
"Kita imbangi mereka, yang jelas saya akan memberangkatkan dua KRI dari Batam," kata Achmad seusai Rakorsus Pengamanan Laut di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (7/1/2020) sebagaimana dikutip dari TribunBali.

Achmad mengatakan, jumlah kapal China yang masuk perbatasan Indonesia masih belum bertambah.
Namun, diduga akan memperkuat dengan menambah atau mengganti kapal di Natuna, Kepulauan Riau.
"Kalau jumlah di situ tetap, tapi kelihatannya ada perkuatan.
Apakah perkuatan itu untuk memperkuat atau mengganti, nanti kita akan lihat.
Ada tiga coast guard, dua di utara. Apakah dua ditarik masuk, tetap tiga, atau memang ditambah," katanya.
Selain itu, Achmad menyampaikan, saat ini China menyiapkan kapal logistik yang juga diduga salah satu bentuk penguatan di laut Natuna.
"Ada juga saya lihat mereka (China) menyiapkan kapal logistik," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul China Merespon Setelah Indonesia Kirim Pesawat Tempur untuk Patroli di Natuna