Semburan Api Muncul Dari Dalam Tanah, Warga Awalnya Berniat Buat Sumur Bor
Polsek Pegantenan melalui Bhabinkamtibmas melakukan pengamanan lokasi sumur bor di Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, Minggu (26
TRIBUNBATAM.id - Niatb mau membuat sumur bor, Bukannya air yang keluar, malah semburan api yang keluar setinggi setenga meter.
Sejauh ini Polisi meminta warga untuk tidak datang dan mendekat ke galian tersebut.
Polsek Pegantenan melalui Bhabinkamtibmas melakukan pengamanan lokasi sumur bor di Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, Minggu (26/1/2020).
• Mantri Sunat Ditangkap Polisi Setelah Salah Potong Alat Kelamin, Korban Kesakitan Saat Kencing
• Dampak Virus Corona, Kunjungan Wisman Berkurang Reservasi Hotel di Batam Dibatalkan
• Detik-detik Dokter Meninggal Terjangkit Virus Corona Ketika Sedang Tangani Pasien
Sumur bor milik warga Desa Plakpak itu dijaga setelah menyemburkan api setinggi 50 cm.
Kapolsek Pegantenan, AKP Junaidi mengatakan, pengamanan lokasi sumur bor yang menyemburkan api setinggi 50 cm tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan.
"Kita akan lakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan keamanan gas alam ini apakah berbahaya atau tidak terhadap warga di sekitar," ujarnya.
• Tol Laut Sandar Perdana di Jemaja, Bupati Anambas Harap Persoalan Sembako Bisa Teratasi
• Butuh Proses Panjang Operasi Bayi Kembar Siam di Batam, Tim Bakal Lakukan Operasi Hingga 12 Jam
• Anis Baswedan Klaim Kunjungan Turis Asing ke Jakarta Terbanyak di Awal tahun 2020
Sementara itu, Bhabinkamtibmas Desa Plakpak, Bripka A Hamid mengatakan, langsung melakukan evakuasi dan pengamanan setelah mendapatkan kabar sumor bor mengeluarkan api.
Dia juga meminta kepada warga setempat agar menjauhi kobaran api di lokasi pengeboran sumur tersebut.
"Kobaran api akibat semburan gas alam itu tiba-tiba muncul, dan memang mengejutkan masyarakat sekitar,” kata Bripka A. Hamid.
Selain itu, Bripka A. Hamid mengungkapkan, sumur bor yang menyemburkan api tersebut berasal dari lubang sumber sumur.
Waktu itu, kata dia, Bahul warga setempat melakukan pengeboran sumur di pekarangan rumanhnya.
Namun, setelah kedalamannya mencapai 30 meter dan disedot dengan pompa air, sumur itu malah tidak mengeluarkan air.
Justru, kata dia, pompa air langsung mengalami kerusakan.
"Namun nahasnya gas alam dan kobaran api malah muncul di permukaan sumur, sehingga pengeboran dihentikan," sambung dia.
Tidak hanya itu, Bripka A. Hamid juga mengutarakan, sebelumnya di kecamatan setempat, juga pernah ada fenomen serupa.
Menurut Bripka A Hamid, di Desa Plakpak ini memang dulunya diprediksi mengandung gas alam.