BATAM KRISIS AIR

Diambang Krisis Air, Warga Pertanyakan Sikap ATB & BP Batam; Hanya Menimbulkan Kekhawatiran

Rencana rationing air di Batam mendapat tanggapan dari banyak pihak. Warga mempertanyakan sikap ATB dan BP Batam terkait rationing ini.

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/IAN SITANGGANG
Warga mulai menyerbu tempat penjualan drum penampungan air menjelang jadwal rationing air ATB Batam. 

Rapat DPRD

Sejatinya, Komisi III bidang Pembangunan DPRD Kota Batam, Selasa (9/3) kemarin, menjadwalkan rapat dengan pendapat dengan pihak ATB.

Namun, karena Direktur Utama ATB Benny Andrianto Antonius, meminta re-sceduling.

“Kita sangat siap. Cuma ada mendadak jadi kita sudah kirim surat ke Pak Werton (Panggabean), Ketua Komisi III DPRD Batam, untuk meminta penjadwalan ulang,” kata humas ATB.

Rapat dengar pendapat itu punya satu agenda utama, mendengarkan penjelasan rinci tentang rencana penjatahan air bagi warga Batam, selama 3 bulan ke depan.

“Kita sudah laporan ke Pak Ketua DPRD (Nuryanto), Ketua Komisi III (Imam Sutiawan), tentang jadwal yang sangat mendesak dan terkait hajat hidup orang banyak ini, ” kata Werton saat dikonfimasi.

Air Susut

Langkah penjatahan air ditempuh ATB menyusul kian menyusutnya air baku di lima waduk.

Tak Terkecuali waduk Duriankang yang menopang hampir 80 persen kebutuhan air di Batam.

Ketersediaan air di waduk Duriangkang hanya bisa digunakan paling lama hingga minus 2 meter kedepan.

Masa maksimum penyusutan yang bisa dipergunakan secara maksimal hanya sampai minus 5 meter. Saat ini penyusutan sudah mendekati minus 3, tentunya masih ada minus 2 meter lagi batas penggunaaan maksimal.

Komposisi 228.900 Pelanggan ATB: kini 85% atau sekitar 196 ribu adalah pelanggan domestik.

Pengguna terbesar kedua adalah 13,2% atau sekitar 30 ribu pelanggan dari komersil, yakin kelas perusahaan, toko, dan UKM.

Sedangkan sisanya 1,2% atau +2.900 adalah pelanggan industri kelas menengah ke atas.

Penjatahan pengaliran air kepada 228,9 ribu total akun pelanggan ini, penjatahan air bagi 228,9 ribu total pelanggan ini, berupa lima hari ON (mengalir) dan dua hari OFF (terhenti).

Belum ada rincian, detail kapan waktu daerah itu kena jatah.

17 WILAYAH ‘terpapar’ RATIONING akibat krisis AIR (versi ATB) antara lain kawasan pemukiman Tanjungpiayu, Mukakuning, Sagulung, Batuaji, Tanjunguncang, Marina,

Batam Centre, Nagoya, Jodoh, Bengkong, Patam, Batuampar, Kabil, Punggur Sei Panas, Batu Besar, Baloi, Pelita dan sejumlah daerah pemukina lain.

Sebelumnya Head of Corporate Secretary ATB, Maria Jacobus, mengatakan, jika air baku terus menyusut, ATB akan melakukan penghematan air.

Maka instalasi pengolahan air (IPA) Duriangkang akan dimatikan dalam waktu tertentu. Dengan kata lain, dilakukan rationing atau penggiliran suplai air.

Rencananya akan dimulai pada Minggu (15/3/2020) mendatang. Maria kembali menegaskan, jika elevasi air di Dam Duriangkang menyentuh minus 3,4 meter di bawah spillway, maka suplai air ke 235 ribu pelanggan benar-benar akan terganggu.

Tidak hanya pelanggan rumah tangga, namun juga pelanggan industri dan bisnis.

“Mari kita bersama-sama peduli dengan kelangsungan air kita di masa depan dengan menghemat penggunaan air. Gunakan air seperlunya,” ujarnya. (tribunbatam.id/ian/rom/kdk/bob)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved