RS CORONA DI BATAM

Pembangunan RS Khusus Covid-19 di Pulau Galang Batam, Sempat Ditolak Hingga Jadi Atensi Presiden

Pembangunan RS Khusus COvid-19 di Pulau Galang, Batam, Provinsi Kepri hampir rampung. Sempat ditolak warga, pembangunan RS ini menjadi atensi Presiden

TRIBUNBATAM.ID/ALAMUDIN HAMAPU
Presiden Jokowi meninjau pembangunan RS khusus covid-19 di pulau Galang Batam, Rabu (1/4/2020). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan Rumah Sakit Khusus Penaganan Covid-19 di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepri, Rabu (1/4/2020) kemarin.

Bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy dan Menteri PUPR, Basuki Hadimoeljono, Presiden Jokowi meninjau pembangunan rumah sakit yang rencananya akan rampung, Senin (6/4/2020).

Pembangunan Rumah Sakit khusus Penanganan Covid-19 di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepri mengalami keterlambatan dari target awal 28 Maret 2020.

Presiden Joko Widodo mengungkap alasan keterlambatan pengoperasian Rumah Sakit Khusus Penanganan Covid-19 itu.

Saat meninjau lokasi, keterlambatan tersebut dikarenakan macetnya distribusi material penunjang pembangunan rumah sakit akibat cuaca buruk.

Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan bahwa dirinya berharap rumah sakit darurat Covid-19 yang mulai beroperasi Senin (6/4) mendatang itu tidak digunakan.

"Kami mengharapakan ini (Rumah sakit Khusus Penanganan Covid-19) tidak dipakai," ujarnya.

Ia menegaskan, rumah sakit khusus Covid-19 tersebut sebagai bentuk kesiapan pemerintah menghadapi pandemi Covid-19.

"Paling tidak kita siap. Wisma atlet Kita siapkan 2400 siap dan Alhamdulillah sampai saat ini baru digunakan 400

Menurut Jokowi rumah sakit khusus Covid-19 di pulau Galang ini bisa digunakan untuk mengontrol lonjakan WNI/TKI yang pulang dari Malaysia

"Tenaga Kerja Indonesia yang pulang ini yang harus dikontrol, diawasi dan harus dicek dalam keadaan bersih serta tidak membawa virus Corona masuk kampung halamannya," ucap Jokowi.

Peruntukkan Bangunan Bila Covid-19 Berakhir

Presiden Joko Widodo berharap, bangunan Rumah Sakit Khusus Covid-19 di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepri dapat digunakan untuk kepentingan lain jika pandemi virus Corona berakhir.

Saat meninjau pembangunan rumah sakit tersebut, Jokowi mengatakan, rumah sakit tersebut dapat digunakan sebagai fasilitas penanganan penyakit menular.

"Termasuk untuk riset penyakit," ujarnya, Rabu (1/4/2020).

Bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy dan Menteri PUPR, Basuki Hadimoeljono, Presiden Jokowi meninjau pembangunan rumah sakit yang rencananya akan rampung, Senin (6/4/2020).

Rencananya, Rumah Sakit khusus Covid-19 di Pulau Galang Kota Batam memiliki 1.000 tempat tidur untuk pasien yang akan menjalani karantina atau observasi.

Sebagai tahap awal, rumah sakit tersebut dibangun untuk 340 tempat tidur untuk 240 Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan 100 tempat tidur untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.

Presiden Jokowi dalam peninjauan Rumah Sakit Khusus Covid-19 di pulau Galang kota Batam mengatakan pihaknya berharap rumah sakit khusus Covid-19 tersebut tidak digunakan.

Datangi Bandara RHF, Warga Galang Batang Bintan Ingin Lihat Proses Pemulangan TKA Cina

ADA Pasien Covid-19 Curhat Lewat WhatsApp, Ini Pesan Anggota DPRD Batam ke Pemko

"Seperti Wisma Atlet Kita siapkan 2.400 tempat tidur dan Alhamdulillah sampai saat ini baru digunakan 400 tempat tidur," ungkapnya.

Ingatkan Kepala Daerah

Presiden Joko Widodo meminta kepala daerah tidak mengambil kebijakan di luar aturan yang sudah ada.

Ini disampaikan Presiden saat meninjau pembangunan Rumah Sakit Khusus Penanganan Covid-19 di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepri, Rabu (1/4/2020).

"Kita ini kan bekerja berdasarkan aturan dan undang undang yang ada. Kita juga bekerja sesuai amanat konstitusi," ujarnya.

Presiden Jokowi juga menyindir kepala daerah yang terkesan tidak sejalan antara Pemerintah Pusat dan daerah.

Menurut Jokowi yang paling penting ialah bagaimana membangun kerja sama yang baik antara pemerintah pusat dan pemerintah hingga ke level yang paling bawah.

Menurut Jokowi sampai saat ini belum ada kepala daerah yang melakukan hal yang kurang sinkron dengan Pemerintah pusat.

"Saya harapakan tidak ada yang berbeda. Soal seperti adanya pembatasan sosial, pembatasan lalu lintas. Saya kira masih wajar dimana daerah ingin mengontrol daerahnya masing masing," ucap Jokowi.

Dalam peninjauan RS khusus Penanganan Covid-19 di pulau Galang Jokowi menyebutkan pengoperasian rumah sakit tersebut direncanakan akan di mulai pada Senin (6/4) mendatang.

Sempat Ditolak Warga

Pembangunan rumah sakit ini tak berjalan mulus. Ketua Rukun Warga 01, Kampung Sijantung, Kelurahan Sijantung, Kecamatan Galang, Kota Batam, Barnas, mengatakan, warga setempat sempat merasa takut dengan rencana pemerintah membangun rumah sakit di dekat permukiman mereka.

Ini belum lagi dengan kekhawatiran warga akan ganasnya virus yang sudah memakan korban itu.

Bahkan warga bertanya-tanya, katanya kampung kita mau dijadikan tempat rumah sakit virus corona.

"Lalu saya bilang apa? Belum tahu, masih wacana, hanya saya bisa jawab begitu. Kalau rumah sakit umum kita mendukung, namun kalau rumah sakit virus kita menolak keras," katanya, Rabu (4/3/2020).

Iya berharap agar pemerintah melakukan sosialisasi lah terlebih dahulu tentang rencana pembangunan dan tentang pendirian rumah sakit itu.

Barnas mengungkapkan, terdapat 197 KK dengan jumlah 660 orang yang tinggal di dusun itu.

Ia berharap, pemerintah dapat betul-betul memperhatikan fasilitas kesehatan di sekitar rumah sakit itu.

Khawatir Berimbas ke Pariwisata

Rencana pemerintah pusat untuk mendirikan rumah sakit terintegrasi khusus penyakit corona virus (covid-19) di lokasi ex camp Vietnam diperkirakan bakal menghambat kunjungan wisata ke Pulau Galang, Batam.

Bukan tanpa alasan, wisatawan atau pengunjung akan enggan datang ke Pulau Galang. Sebab kehadiran rumah sakit khusus Covid-19 akan memberikan ketakutan tersendiri bagi warga.

Hal itu dikatakan Kepala Kelurahan Sijantung, Kecamatan Galang, Bahtera kepada Tribun, Rabu (4/3/2020) usai rombongan menteri meninjau lokasi ex camp Vietnam.

Kata Bahtera, pusat penghasilan sebagian warga Pulau Galang selain bertani dan nelayan juga bertumpu pada sektor pariwisata.

“Di Galang ini termasuk camp Vietnam banyak tempat wisata pantai dan pulau. Warga Galang banyak yang bekerja di situ, ada yang berjualan minuman, makanan, air, kuliner hingga penyedia jasa sewa tikar,” ujarnya.

Dan itu bukan jumlah yang sedikit, Galang telah menjadikan itu sebagai aktivitas sumber penghasilan sebari-hari untuk mengais rezeki.

Bahkan, kata dia, setiap bulannya ada puluhan ribu pengunjung yang datang berwisata ke Pulau Galang.

Bahtera memperkirakan jika rumah sakit tersebut nantinya didirikan maka Galang akan sepi pengunjung.

Maka untuk itu, pendirian rumah sakit terintegrasi agar nantinya pemerintah dapat mempertimbang seluruh aspek dari dampak pembangunan kepada warga.

Bahkan ia mencontohkan, misalnya di Kelurahan Sijantung ada 4 RW dan 8 RT dengan jumlah jumlah warga 660 orang, kampung mereka ini langsung berbatasan dengan ex camp Vietnam dan pintu masuknya juga harus lewat Sijantung.

"Warga yang di sini juga harus dipertimbangkan dampaknya," ujarnya.

Alasan Dipilih di Pulau Galang

Pemerintah pusat telah memutuskan akan membangun sebuah rumah sakit terintegrasi khusus virus corona di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau.

Ex Camp pengungsi Vietnam di Pulau Galang Batam tersebut dipilih sebagai calon kuat lokasi rumah sakit tersebut karena ada sejumlah alasan.

Dan jika disetujui Presiden Jokowi, rumah sakit khusus corona tersebut akan memiliki 50 ruang isolasi yang menampung 1.000 pasien.

Berikut dua alasan pemerintah pusat menunjuk Ex Camp Vietnam di Galang Batam sebagai lokasi pembangunan RS khusus Corona:

Bahaya Penyemprotan Disinfektan ke Tubuh Ternyata Bisa Picu Kanker, Tidak Disarankan Oleh WHO

Daftar Striker Arema FC dalam Satu 10 Tahun Terakhir, Dari Noh Alam Shah Hingga Cristian Gonzales

Strategis

Lokasi calon rumah sakit corona di Pulau Galang dinilai strategis.

Hadi mengatakan, lokasi rumah sakit tersebut jauh dari pemukiman warga sehingga tidak ada risiko penularan.

Selain itu, lokasi setempat didukung oleh Bandara Hang Nadim. Pesawat berbadan lebar dapat mendarat di bandara tersebut.

Jarak tempuh dari bandara ke lokasi memakan waktu 15 menit. Sehingga, apabila ada warga Indonesia yang etrinfeksi dan datang dari luar negeri atau dalam negeri bisa langsung menuju ke Pulau Galang.

Fasilitas Memadai

Menteri PUPR menilai, fasilitas yang ada di Pulau Galang sudah memadai.

Sehingga dalam pembangunannya, pemerintah tinggal melengkapi dan melakukan perbaikan.

"Kami sudah cek dan lihat berbagai fasilitas yang ada sudah cukup memadai. Fasilitas listrik, air dan bekas gedung rumah sakit juga sudah ada," kata Basuki.

Untuk rencana pembangunan, Kementerian PUPR juga telah berkoordinasi dan berbincang dengan pengelola setempat.

"Kita lihat lokasinya sangat mendukung, selain jauh dari pemukiman warga, lokasinya ini juga terbilang sangat asri sehingga pas untuk mendukung sebagai lokasi rumah sakit untuk penanganan kasus virus," kata Basuki.

Sebagai bentuk keseriusan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto telah meninjau lokasi calon rumah sakit tersebut.

Meski menilai sangat pas, namun Basuki masih menunggu persetujuan Presiden Jokowi.

"Di sini sudah sangat pas, tinggal menunggu persetujuan presiden dan pembangunan akan dilakukan secepatnya dengan jangka pengerjaan lebih dari satu bulan," kata dia.(TribunBatam.id/Bereslumbantobing/Alamudin) (Kompas.com)

* Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Alasan RS Khusus Corona akan Dibangun di Pulau Galang Batam"

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved