VIRUS CORONA

WHO Sebut Pasien Sembuh Virus Corona Masih Bisa Terinfeksi Lagi, Ini Penjelasannya

pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan hal lain soal pasien yang berhasil sembuh dari covid-19.

Pixabay
Ilustrasi pakai masker & virus corona 

"Itu adalah sesuatu yang benar-benar perlu kita pahami lebih baik, seperti apa respons antibodi terhadap kekebalan," kata Van Kerkhove.

Lalu Dr. Ryan mengatakan, ada pertanyaan tentang apakah virus dapat aktif kembali setelah pasien pulih, dan memperoleh hasil negatif untuk tes Covid-19.

Biaya Penanganan Covid-19 di Anambas Capai Rp 53 Miliar, Paling Besar untuk Jaring Pengaman Sosial

Satu Lagi Pasien Covid-19 Meninggal di Batam, Berikut Daftar Kasus Corona Wafat di Kepri

"Ada banyak alasan mengapa kita bisa melihat infeksi aktif kembali, baik dengan infeksi yang sama atau agen infeksi lain," ujar Dr. Ryan.

"Secara umum, banyak situasi dalam infeksi virus di mana seseorang tidak membersihkan virus dari sistem tubuh mereka sepenuhnya."

Ia menambahkan, sejumlah pasien dapat menghilangkan infeksi utama, namun mengembangkan infeksi bakteri sekunder.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyebut, saat ini mereka tengah mengembangkan tes untuk mendeteksi keberadaan antibodi virus corona.

Hal ini berguna untuk menentukan apakah seseorang bisa kebal terhadap virus itu.

WHO menyebut, di saat tes kesehatan dapat menentukan seseorang  terpapar virus corona, tidak jelas apakah tes tersebut dapat mengidentifikasi orang-orang yang kebal dari infeksi virus untuk kedua kalinya.

Status pembatasan sosial tidak dapat segera dicabut

Pejabat WHO mengingatkan agar negara di seluruh dunia tidak segera mencabut pembatasan sosial dan membuka bisnis kembali.

"Di saat Covid-19 bergerak sangat cepat, virus ini menghilang secara lebih lambat."

"Dengan kata lain, penurunan virus lebih lambat," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO pada konferensi pers di kantor pusat Jenewa, Swiss.

"Itu berarti, tindakan pengendalian sosial harus dicabut perlahan-lahan, tidak bisa sekaligus."

Tedros menyebut, setiap negara harus mempertimbangkan beberapa hal sebelum mencabut kebijakan jarak sosial.

Biaya Penanganan Covid-19 di Anambas Capai Rp 53 Miliar, Paling Besar untuk Jaring Pengaman Sosial

1.509 Kematian Covid-19 di Amerika Dalam Sehari, Gubernur New York: Yang Terburuk Sudah Berakhir

1. Penularan virus harus dapat dikendalikan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Mataram
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved