5 Kasus Pasien Corona Bohong yang Bikin Jadi Malapetaka, Pabrik Rokok Sampoerna hingga RSUP Sardjito
Stigma berlebihan masyarakat Indonesia terhadap pasien positif virus Corona atau Covid-19 terus saja terulang.
Awalnya ada pasien dengan penyakit kanker yang dirawat di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.
"Sebelum masuk, pasien ini kita rapid test dulu."
"Hasil rapid test pertama nonreaktif," bebernya.
Karena hasilnya nonreaktif, pasien ini dilakukan perawatan sebagai pasien non-orang dalam pemantauan (ODP) ataupun non-pasien dalam pengawasan (PDP).
Saat berada di rumah sakit, pasien ini ditunggu oleh suaminya.
Namun, beberapa hari, mendadak suaminya tidak terlihat menunggu di rumah sakit.
• Bahas Calon Istri Atta Halilintar, Baim Wong Sebut Beruntung Dapatkan Aurel Hermansyah
• Mutasi Polri Terbaru, Jabatan Baru Mantan Kasat Reskrim Polresta Barelang Kombes Herry Heryawan
• Hardiknas 2020 - Kumpulan Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2020, Bisa Kirim Whatsapp
"Perawat kemudian bertanya kepada anaknya yang menunggu."
"Bapakmu di mana?"
"Biasanya bapakmu yang menunggu," tuturnya.
Dijawab bahwa bapaknya dirawat di RSUD Sleman.
Dari hasil rapid test dan swab, bapaknya dinyatakan positif Covid-19.
Mendapat informasi tersebut, RSUP Dr Sardjito lantas melakukan rapid test kedua terhadap pasien tersebut.
Hasil rapid test ternyata reaktif.
"Kita juga cepat lakukan tes swab, ternyata hasilnya positif."
"Langsung pasien kita bawa ke bangsal isolasi untuk penanganan Covid-19," jelasnya.
Dari informasi, diketahui suami pasien tersebut pernah kontak dengan positif Covid-19.
"Ternyata diinfokan bapaknya pernah satu mobil dengan pasien positif yang meninggal," urainya.