VIRUS CORONA
VIRAL Keluarga Pasien Covid-19 Aniaya Tenaga Medis, Adu Mulut saat Bawa Jenazah Positif Corona
Insiden penganiayaan terhadap tenaga medis di RSUD Ambon ini menjadi viral di media sosial setelah sejumlah foto tenaga medis yang diduga menjadi korb
Beberapa waktu terakhir ini publik dibuat kesal dengan maraknya aksi pengambilan paksa jenazah terindikasi Covid-19.
Setidaknya ada tiga rumah sakit di Makassar yang melaporkan aksi tersebut.
Kebanyakan, para pengambil paksa jenazah tersebut merupakan anggota keluarga dekat pasien.
Lalu, apakah pengambilan paksa jenazah terindikasi Covid-19 itu bisa membahayakan?
Simak penjelasan dokter spesialis berikut ini.
Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Jakarta Timur, dr Erlang Samoedro SpP menjelaskan seberapa bahaya pengambilan paksa jenazah yang terindikasi Covid-19.
• Polisi Tangkap 31 Orang Diduga Terlibat Pengambilan Jenazah PDP Covid-19 Secara Paksa di Makassar
• Kronologi Jenazah PDP Corona Diambil Paksa Keluarga di Makassar, Polisi Kewalahan Halau Massa
Menurut dr Erlang, jika hal tersebut dilakukan, maka satu keluarga yang menyentuh pasien bisa terkena virus corona.
Sebab, penyakit yang tengah dihadapi oleh seluruh dunia ini merupakan penyakit yang mudah menular.

"Itu bahaya, nanti sekeluarga bisa terkena virus corona semua jika memaksa untuk mengambil."
"Itulah alasan mengapa kita petugas medis memakai hazmat, APD segala macam, karena virus corona itu penyakit infeksi yang menular," terangnya kepada Tribunnews, Selasa (9/6/2020).
dr Erlang juga menyampaikan, jika pemakaman pasien yang terindikasi corona tidak dilakukan sesuai protokol kesehatan maka bisa menularkan virus kepada sekitarnya.
• Ramalan Zodiak Hari Kamis 11 Juni 2020, Capricorn Kecewa, Scorpio Buat Bos Terkesan, Virgo Kreatif
• Ramalan Zodiak Asmara Kamis 11 Juni 2020, Taurus Debat Sengit, Gemini Kabar Baik Buatmu dan Pasangan
Misalnya kepada keluarga, petugas yang memakamkan dan kepada tamu-tamu yang menghadiri pemakaman.
"Jadi bahaya kalau itu (pasien corona, red) sampai diambil lalu diselenggarakan pemakaman tidak sesuai tata cara Covid-19."
"Maka bisa menularkan ke sekitarnya," jelas dr Erlang yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia itu.

Warga ambil paksa jenazah berstatus PDP