PPDB BATAM 2020

Anak Tak Lolos PPDB Akibat Zonasi, Puluhan Orangtua Murid Datangi Kantor Disdik Batam

Akibat anaknya nggak diterima PPDB di sekolah impian, puluhan warga Batam mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Kota Batam, Senin (29/6/2020) pagi.

Penulis: Beres Lumbantobing |
TRIBUNBATAM.id/BERES LUMBANTOBING
Dinas Pendidikan Kota Batam membuka posko pengaduan PPDB online bagi warga Batam yang ingin mengadukan masalah penerimaan siswa baru tahun ajaran baru 2020/2021. 

"Kalau kita lihat ada ratusan hektare lahan yang sedang dilakukan pematangan untuk membangun perumahan, berarti lima atau 10 tahun ke depan warga akan semakin ramai," kata Alvian.

 DAFTAR 7 Makanan Pengganti Nasi, Cocok Untuk Program Diet Sehat

Di Kelurahan Sei Pelenggut ada dua SMPN.

Namun satu sekolah lainnya yakni SMPN 44, berbasis agama dan pondokan.

"Ini yang SMPN 27 terjadi kelebihan kuota, karena SMPN 44, berbasis agama dan pondokan," kata Alvian.

Dia mengatakan, pemerintah Kota Batam harus mulai memikirkan kondisi pertumbuhan penduduk di Kelurahan Sei Pelenggut.

"Ya mau tidak mau harus ada penambahan sekolah baru di Kelurahan Sei Pelenggut," kata Alvian.

Di tempat terpisah Muhammad Zainal, Ketua Melayu Raya dan juga Organisasi Solidaritas Masyarakat Sagulung, mengatakan persoalan PPDB, selalu terjadi setiap tahun.

"Ini seharusnya menjadi pekerjaan rumah pemerintah," kata Zainal.

Zainal mengatakan, tahun 2020 ini PPDB akan menjadi persoalan yang sangat pelix yang dihadapi pemerintah di seluruh Indonesia.

"Saat ini wabah Virus Corona meluluhlantak ekonomi masyarakat. Jadi jelas banyak orangtua akan menyekolahkan anaknya ke sekolah negeri," kata Zainal.

Dia juga mengatakan untuk wilayah Sagulung persoalan PPDB akan lebih parah dari tahun sebelumnya.

"Ini orangtua di Sagulung mengejar agar anaknya masuk sekolah negeri, ini akan lebih banyak lagi yang tidak tertampung," kata Zainal.

Zainal yang juga sebagai Ketua Komite SMPN 60 yang belum memiliki gedung sampai saat ini dan masih menumpang di gedung SDN 010 mengatakan pihaknya juga sudah pusing.

Di mana kuota mereka 108, namun yang daftar sudah mencapai 500.

"Yang kita buka tiga ruang belajar, kuotanya sesui dengan hasil rapat dengan Dinas Pendidikan hanya 108, jadi yang tidak tertampung sangat banyak. Miris nya lagi kita masih menumpang," kata Zainal.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved