Puisi-puisi Sapardi Djoko Damono yang Romantis: Hari yang Paling Dinanti Hingga Hujan Bulan Juni
Puisi Pada Suatu Hari Nanti seperti wasiat bagi dirinya jika suatu hari nanti pergi / meninggal dunia, maka orang akan mengingat dirinya lewat puisi
Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
Lewat puisinya dalam Hujan Bulan Juni ini pula, SDD seolah menyelipkan wasiat bahwa kita akan kekal bersama tulisan-tulisan yang kita tinggalkan.
Itu adalah satu kutipan puisi romantis Sapardi Djoko Darmono yang pernah ia tulis.
Puisi ini berada dalam buku puisi Hujan Bulan Juni yang juga tak kalah menyentuh.
Hujan Bulan Juni bahkan kemudian dibuat dalam bentuk dan difilmkan.
Simaklah betapa romatisnya Sajak Bulan Juni yang ditulis Sapardi Djoko Damono.
Hujan Bulan Juni
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
Dikutip dari gramedia.com, puisi-puisi Sapardi Djoko Damono akan banyak mengisi ruang-ruang hati orang-orang yang sedang jatuh cinta.
Jatuh cinta adalah perasaan alamiah yang bakal ada dari generasi ke generasi.
• Hasil Liga Italia Verona vs Atalanta, Gol Duvan Zapata Dibalas Gol Matteo Pessina Laga Berakhir Seri
• Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol, Fabio Quartararo Pole Position, Marc Marquez 3, Valentino Rossi 11
Seperti puisi Aku Ingin di bawah ini:
Aku Ingin
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada