BERINGASNYA ANGGOTA DPRD Kiki Handoko Cs, INJAK DAN SERET POLISI, Korban Diam meski Pegang Senpi

Kombes Riko membeberkan meski dinjak-injak dan dipukuli oleh sejumlah orang dari kelompok Kiki Handoko Sembiring, Bripka Ginting memilih diam

TRIBUN MEDAN
TERSANGKA PENGEROYOKAN - Anggota DPRD Sumut Kiki Handoko Sembiring (KHS) dan sejumlah rekannya ditetapkan tersangka kasus penganiayaan dua personel polisi di salah satu klub malam di Medan, Selasa (21/7/2020). 

Beringasnya Anggota DPRD Sumut Kiki Handoko dan Rekan-rekannya yang Menginjak dan Seret Polisi meski Korban Pegang Sendi Tetap Diam

TRIBUNBATAM.id, MEDAN - Polisi yang menjadi korban penganiayaan oleh anggota DPRD Sumut  Kiki Handoko Sembiring ternyata mengantongi senjata api.

Anggota Brimob Kompi 4 Yon C Bripka Karingga Ginting memilih diam saat Kiki Handoko Sembiring bersama rekan-rekannya memukuli dan menendangi korban hingga dilarikan ke rumah sakit.

Fakta baru ini disampaikan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko terkait penganiayaan yang dilakukan komplotan Kiki Handoko Sembiring terhadap 2 polisi di salah satu klab malam di Jalan Putri Hijau, Kota Medan. 

Kombes Riko membeberkan meski dinjak-injak dan dipukuli oleh sejumlah orang dari kelompok Kiki Handoko Sembiring, Bripka Ginting memilih diam.

KORUPSI BERJEMAAH di Sumut, setelah Gubernur KPK Tahan 11 Anggota DPRD, 3 Tersangka Tak Hadir

Ketua Fraksi PDIP di DPRD Batam Minta Ada Jalur Khusus Pesepeda di Batam, Rencana Dishub di Nagoya

Ada Penambahan Gerai Baru Alfamart, Komisi I DPRD Batam Minta Pemko Tegas, Jangan Ada Pembiaran

Karena itulah mantan Analis Kebijakan Madya Bidang Paminal Divpropam Polri ini pun mengapresiasi kesabaran para anggotanya tersebut.

"KHS (Kiki handoko Sembiring) tahu bahwa itu anggota Polri dan anggota kita bersenjata.

Saya salut dengan anggota kita, dengan kondisi seperti itu dia tidak mengeluarkan senjata.

Dia hanya bertahan," tuturnya kepada Tribun, Rabu (22/7/2020) di Mapolrestabes Medan.

Ia bahkan menyebutkan kedua personel tersebut tetap bertahan meski diinjak-injak dan kepalanya ditarik.

Kiki Handoyo Sembiring, anggota DPRD Sumut yang menganiaya dua polisi di klub malam
Kiki Handoyo Sembiring, anggota DPRD Sumut yang menganiaya dua polisi di klub malam (Facebook via Tribun Medan)

"Lihat videonya diinjak-injak dia sudah pingsan pun ditarik kepalanya, dekat parkiran mobil itu masih ditarik kepalanya.

Diseret terus diinjak lagi.

Kan, sadis itu.

Tapi mereka tetap bertahan," tegasnya.

Riko bahkan membeberkan fakta baru bahwa awalnya polisi yang ada di lokasi tersebut melerai perkelahian antara dua ormas.

Pukuli 2 Polisi di Klub Malam hingga Dirawat di RS, ANGGOTA DPRD Kiki Handoko Ditetapkan Tersangka

Penganiaya Brimob di Klub Malam Positif Narkotika, Termasuk Oknum Anggota DPRD dari PDIP?

KENALKAN Kiki Handoko Sembiring, Anggota DPRD Fraksi PDIP, Hajar 2 Polisi hingga Dilarikan ke RS

Lalu tiba-tiba tersangka PA memfoto dirinya sedang mengalami luka di bibir yang kemudian ditunjukkan kepada Kiki Sembiring yang diakui diakibatkan oleh polisi.

"Ini dua OKP berantem, di situ ada polisi memisahkan, sudah ceritanya selesai, sudah damai, enggak ada masalah.

Tiba-tiba ada perempuan ini yang WA ke saudara KHS ini bahwa dia dipukul, enggak ada hubungan yang ada di situ.

Lain ini kejadiannya," tutur Riko.

Namun Riko menjelaskan saat ditanyai apakah mengenal polisi tersebut, tersangka PA mengaku tidak tahu karena dalam kondisi mabuk.

Potongan rekaman CCTV menunjukkan oknum personel polisi terlibat perkelahian dengan anggota DPRD Sumut berinisial KS dan kelompoknya di klub malam Jalan Putri Hijau, Medan, Ahad (19/7/2020) dini hari.
Potongan rekaman CCTV menunjukkan oknum personel polisi terlibat perkelahian dengan anggota DPRD Sumut berinisial KS dan kelompoknya di klub malam Jalan Putri Hijau, Medan, Ahad (19/7/2020) dini hari. (TRIBUN MEDAN)

"Pengakuannya seperti itu terus kita tanya, kenal tidak dengan polisinya, dia bilang enggak kenal, bisa tunjukkan enggak, lupa, kondisinya mabuk.

Jadi dia menunjukkan bibirnya merah difoto sama dia (PA) dan dikirim ke KHS," jelasnya.

Selain telah menetapkan 8 tersangka, Tim Satreskrim juga tengah memburu 2 tersangka lainnya yang ikut menganiaya anggota Brimob Kompi 4 Yon C Bripka Karingga Ginting dan personel Ditlantas Polda Sumut Bripka Mario.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko menerangkan bahwa total ada 10 orang yang telah dijadikan tersangka.

"Yang DPO inisial A kemudian inisial M.

Jadi 10 tersangka seluruhnya, di mana 8 sudah kita tahan dan 2 masih DPO," tuturnya.

Riko membeberkan kedua DPO tersebut berperan memukili dan menginjak-injak para korban hingga tersungkur.

Cinta Segi tiga Berujung Perkelahian Maut, Dua Remaja Saling Bacok

DERETAN Fakta Penikaman Penjual Kopi di Batam, Leher Korban Ditebas saat Melerai Perkelahian

Wakil Rakyat Aceh Datangi Polrestabes Medan, Beri Dukungan 3 Tersangka Perkelahian Berujung Tewas

"Yang DPO ini perannya ini memukuli dan menginjak-injak, inisial M dan A. Ini lagi kami cari," tuturnya.

Ia juga menegaskan agar para pelaku segera menyerahkan diri..

"Kami mengimbau kepada yang bersangkutan supaya menyerahkan diri.

Mau ke mana saja pasti akan kami kejar dan untuk keluarganya kami meminta agar menyerahkan tersangka," tegasnya.

Riko menyebutkan bahwa 8 tersangka dalam kasus ini, satu di antaranya terdapat wanita berinisial PA.

Kedelapan tersangka tersebut adalah KHS, RAS, SS, ZAD, PHT, AJ, LFG dan perempuan PA.

"Penganiayaan yang dilakukan tersangka utama RAS, kemudian saudara SS, kemudian saudara ZAD, kemudian PHT, kemudian AJ, kemudian KHS, kemudian LFG, yang perempun PA," tuturnya.

Ilustrasi penganiayaan(Shutterstock)
Ilustrasi penganiayaan(Shutterstock) (Kompas.com)

Ia menyebutkan bahwa awal mula bentrok ini terjadi karena PA memprovokasi Kiki Handoko untuk membawa kelompoknya

“Perannya PA ini memprovokasi dia yang memanggil saudara KHS dan teman-temannya dari lantai 6 ditarik ke bawah untuk mencari di lapangan parkir ya saudari PA ini," sebut Riko.

Riko menerangkan bahwa dari hasil yang didapati penyidik adanya bukti chat WhatsApp antara PA dan Kiki Sembiring yang menyebutkan dirinya dipukul oleh polisi.

"Ini masih kita dalami, yang kita temukan di komunikasi mereka, saudara KHS ini menerima chat WA dari rekan wanitanya.

Bahwa rekan wanitanya ini dipukul oleh anggota Polri menurut pengakuannya di diskotek tersebut kemudian mengadu ke saudara KHS," tuturnya.

Lalu akibat chat tersebut Kiki mencari orang yang dimaksudkan tersebut hingga ke lapangan parkir.

"Kemudian saudara KHS kemudian mencari orang yang dimaksud oleh rekan wanitanya tersebut di lapangan parkir. Di lapangan parkir ini ketemu kedua korban Angga dan Mario," sebutnya.

PNS di Batam Dilaporakan Istrinya ke Polisi Karena Sering Lakukan Pemukulan dan Selingkuh

Pengakuan Guru Diduga Korban Pemukulan Murid di Karimun, Saya Tidak Balas Pukulannya

Insiden Pemukulan 2 Polisi Oleh 4 Pria, Satu Orang Tewas Tertembak Setelah Ada Teriakan

Riko membenarkan bahwa wanita berinisial PA tersebut adalah orang yang sama dengan yang di video rekaman CCTV yang terlihat memarahi dan mendorong seorang pria yang diduga korban.

"Ya benar perempuan itu yang di CCTV," tuturnya.

Riko menyebutkan bahwa Kiki merupakan orang pertama yang melakukan pemukulan terhadap anggota Brimob Kompi 4 Yon C Bripka Karingga Ginting.

"Jadi 1 tersangka inisial KHS sesuai keterangannya dan dari identitasnya mengaku wiraswasta.

Jadi dia berperan yang memukul pertama kali, memukul korban saudara Angga (Karingga)," tuturnya.

Ia menegaskan bahwa saat ini sebanyak 8 orang yang telah ditetapkan tersangka dalam kasus ini telah ditahan di Rumah Tahanan Polisi (RTP) Polrestabes Medan.

"Kami tahan kedelapan orang ini semua, tujuh pria dan satu perempuan," ungkapnya.

Sebelumnya, Riko membenarkan bahwa pria berinisial KHS tersebut termasuk dalam 8 orang yang ditetapkan tersangka.

"Kemarin kita sudah laksanakan prarekontruksi, dan telah dilaksanakan gelar perkara untuk tetapkan tersangka.

Ilustrasi pengeroyokan
Ilustrasi pengeroyokan (Internet)

Dari 17 orang yang diamankan, 8 orang kita tetapkan sebagai tersangka," ungkapnya kepada Tribun Medan lewat pesan WhatsApp.

Saat ditanya apakah dari 8 orang tersebut juga terdapat salah satu anggota DPRD Sumut berinisial KHS, Riko membenarkan hal tersebut.

"Ada inisial KHS," tuturnya.

(*) 

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Polisi yang Diinjak dan Dipukuli Kelompok Kiki Handoko Ternyata Kantongi Senjata, Tapi Memilih Diam

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved