Orangtua Wajib Waspada, PELAKU BEGAL Batam Didominasi Remaja, Kasus Perundungan Marak di Kepri

Tak main-main data yang dihimpun LPKA Kepri mencatat selama Agustus 2020 terdapat 20 anak terlibat kasus hukum

ISTIMEWA
Polisi berhasil membekuk empat pelajar yang melakukan aksi begal terhadap pengendara motor di Batam Center. Saat beraksi para pelaku membawa golok untuk mengancam korbannya. 

Singgung Kematian Siswa SMP Batam

Ia pun menyayangkan kematian siswa SMPN 29 Batam, Yasa.

Erry mengatakan kematian remaja 15 tahun itu harus menjadi perhatian serius untuk setiap orangtua, khususnya di Kota Batam agar tindakan perundungan atau bullying dapat disikapi secara serius.

"Minimal kita mengurangi dampak psikis maupun fisik.

Tentu ada proteksi diri yang diberikan apakah harus menghindar atau melapor ke guru atau meminta bantuan ke orang terdekat jika menjadi korban bully," ucapnya.

10 Kasus Tahun 2020

Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri menilai, dugaan penganiayaan atau kekerasan terhadap bocah berusia 15 tahun bernama Syahrul Ramadhan Yasa Pratama atau akrab disapa Yasa maauk kategori perundungan.

Data KPPAD Kepri mencatat, setidaknya 10 kasus perundungan diterima pihaknya hingga Agustus 2020.

Kasus tewasnya pelajar SMPN 29 Batam ini pun menjadi perhatian beberapa pihak.

Remaja 15 tahun ini meregang nyawa setelah koma selama 5 hari di Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Kota Batam akibat dugaan penganiayaan oleh rekan bermainnya.

TERUNGKAP, Siswa SMP Batam Tewas Diduga Dipukul Saat Salat Magrib, Sempat Minta Maaf ke Temannya

Hasil rontgen menunjukkan jika Yasa mengalami cedera serius di bagian kepala dan sempat dipakaikan alat bantu pernapasan (ventilator) saat pihak rumah sakit pertama kali menerimanya.

"Kalau sampai fatal (meninggal dunia) baru kali ini (korban Yasa).

Kalau sebelumnya, bully hanya berakibat terhadap gangguan kejiwaan anak dan kalau fisik hanya cedera ringan," ujar Ketua KPPAD Kepri, Erry Syahrial saat dihubungi, Selasa (18/8/2020).

Tren terhadap kasus perundungan atau bully di Provinsi Kepri diakui Erry cukup tinggi.

Akan tetapi, beberapa kasus tak terpantau maksimal akibat minimnya laporan dari pihak korban kepada KPPAD Kepri.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved