WARGA TANJUNGUBAN DITEMBAK DI MALAYSIA
Kasus Warga Ditembak Mati di Malaysia, Polres Bintan Koordinasi dengan Polda Kepri
Polres Bintan sudah berkoordinasi dengan Polda Kepri terkait kasus warga Bintan yang diamankan oleh pihak keamanan otoritas Malaysia
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
Berharap Jenazah Bisa Segera Dipulangkan
Syukuri (60), ayah Firman Bahtiar Amin (37) berharap jenazah anaknya bisa dipulangkan hari ini, Selasa (25/8/2020) dari Malaysia ke Bintan.
Firman, warga Kampung Bugis, Tanjunguban, Bintan Utara, Bintan, meninggal dunia setelah ditembak aparat penegak hukum Malaysia. Ia terlibat kasus penyelundupan burung Murai.
"Saat ini kita lagi urus terkait pemulangan jenazah dan berharap hari ini bisa dipulangkan dari Malaysia," terang Syukuri, di Jalan Pantai Sakera Rt 01/ Rw 02, Kampung Bugis.
Kapolsek Bintan Utara, Kompol Arbaridi Jumhur membenarkan, ada warga Kampung Bugis, Tanjunguban, Bintan Utara yang berada di wilayah hukumnya meninggal dunia di Malaysia.
"Kita sudah berkoordinasi kepada keluarganya dan pihak keluarga sedang mengurus pemulangan jenazah korban," ujarnya.
• Keluarga Urus Kepulangan Jenazah Firman ke Bintan, Rumah Korban Dipasang Tenda, Pelayat Berdatangan
• Warga Tanjunguban Firman Bahtiar Amin Ditembak Mati di Malaysia, Ini Kata Ayah Korban
Diketahui, Firman meninggalkan rumahnya di Kampung Bugis pada Minggu (23/8/2020) sekira pukul 22.00 Wib bersama dua orang temannya.
Kepergian Firman ke Malaysia untuk bisnis mengantar pesanan burung Murai.
"Anak saya pergi dengan dua temannya, yang biasa kami panggil Cecep dan Made. Posisi anak saya sebagai tekong, kedua temannya anak buah kapal (ABK)," ungkap Syukuri.
Sementara itu, seorang teman korban, Rotal yang berada di kediaman ayah korban mengatakan, sebelum ke Malaysia, Firman sempat bertemu dengannya, Minggu (23/8/2020) sore, dan mereka minum air kelapa bersama.
"Jadi sorenya kami masih jumpa kemarin, karena kawan saya ini berangkat malam," ungkapnya.
Rotal menambahkan, dari informasi pihak Malaysia hanya Firman yang meninggal dunia akibat ditembak pihak otoritas Malaysia. Sementara dua temannya masih hidup dan ditahan di Malaysia.
"Informasi awal hanya teman saya yang tertembak dan meninggal dunia, sedangkan dua orang lagi ditahan," ujarnya.
Sementara itu, sejumlah pelayat berdatangan ke rumah Firman Bahtiar Amin (37) di Jalan Pantai Sakera Gang Tua Muda, Kampung Bugis, Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan, Selasa (25/8/2020).
Firman, warga Tanjunguban, Bintan, menjadi korban meninggal dunia setelah ditembak otoritas Malaysia. Ia terlibat kasus penyelundupan burung Murai di perairan Malaysia.