WARGA TANJUNGUBAN DITEMBAK DI MALAYSIA
BREAKING NEWS - Jenazah Firman Bahtiar Amin Tiba di Bintan, Dibawa ke Rumah Duka di Kampung Bugis
Saat ini jenazah akan dibawa ke rumah duka yang berada di Jalan Pantai Sakera, Gang Tua Muda, Kampung Bugis, Bintan Utara.
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBINTAN.com, BINTAN - Jenazah Firman Bahtiar Amin (37), warga Kampung Bugis, Bintan Utara, Bintan, Kepri yang meninggal dunia ditembak Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) tiba di Pelabuhan Bulang Linggi Tanjunguban, Kecamatan Bintan Utara, Bintan, Kamis (27/8/2020) siang.
Sejumlah keluarga tampak menjemput jenazah di pelabuhan dan menggotong jenazah ke mobil ambulans.
Pihak kepolisian juga tampak di lokasi mengawal pemulangan jenazah korban.
Sebelum dibawa ke rumah duka, jenazah Firman dicek oleh petugas karantina.
Saat ini jenazah akan dibawa ke rumah duka yang berada di Jalan Pantai Sakera, Gang Tua Muda, Kampung Bugis, Bintan Utara..
Pantauan Tribunbatam.id, suasana pelabuhan cukup ramai saat jenazah Firman dibawa ke ambulans.
Sebelumnya Syukuri (60) berharap jenazah anaknya Firman Bahtiar Amin (37) bisa segera dipulangkan dari Malaysia.
Firman ditembak mati Marinir Malaysia saat menyelundupkan ratusan ekor burung Murai Batu.
Selain Firman, Marinir Malaysia juga mengamankan 2 orang Warga Negara Indonesia (WNI) dalam kasus serupa.
"Saat ini kami lagi urus terkait pemulangan jenazah dan berharap hari ini bisa dipulangkan dari Malaysia," terang Syukuri, di Jalan Pantai Sakera Rt 01/ Rw 02, Kampung Bugis, Selasa (25/8/2020).
Kapolsek Bintan Utara Kompol Arbaridi Jumhur membenarkan, adanya warga Kampung Bugis, Tanjunguban, Bintan Utara yang berada di wilayah hukumnya meninggal dunia di Malaysia.
"Kami sudah berkoordinasi kepada keluarganya dan pihak keluarga sedang mengurus pemulangan jenazah korban," ujarnya.
Diketahui, Firman meninggalkan rumahnya di Kampung Bugis pada Minggu (23/8/2020) sekira pukul 22.00 WIB bersama 2 temannya.
Kepergian Firman ke Malaysia untuk bisnis mengantar pesanan burung Murai Batu.
"Anak saya pergi dengan dua temannya, yang biasa kami panggil Cecep dan Made.
Posisi anak saya sebagai tekong, kedua temannya anak buah kapal (ABK)," ungkap Syukuri.