HARI POLWAN 2020
Hari Polwan 1 September 2020 - Sejarah Terbentuknya Polwan di Bukittinggi, 6 Wanita Ini Perintisnya
Nelly Pauna Situmorang, Mariana Saanin Mufti, Djasmaniar Husein, Rosmalina Pramono, Dahniar Sukoco dan Rosnalia Taher, adalah wanita perintis Polwan
Polisi laki-laki tidak bisa melakukan pemeriksaan badan secara langsung.
Pemeriksaan pun dilakukan dengan bantuan dari istri-istri polri.
Selain itu, tersangka perempuan yang ditangkap dan masuk penjara juga sulit diatasi hanya dengan tenaga polisi laki-laki.
Atas dasar latar belakang itulah, kehadiran polwan menjadi sangat dibutuhkan.
Wanita-wanita terpilih dididik dan melalui proses yang sama dengan polisi laki-laki lainnya.
Sebanyak 25 wanita direkrut untuk diberikan pengetahuan dasar kepolisian sebelum mulai bertugas sebagai polwan.
Namun, tidak ada gelar atau pangkat khusus yang diberikan pada mereka.
Ketika bertugas dan memakai seragam, para polwan hanya diberi gelar Agen Polisi dan tetap dianggap sebagai bagian dari pegawai negeri sipil.
Kemunculan polwan menjadi titik balik karakter kepolisian Indonesia.
Polwan memiliki citra diri yang lebih ramah dan lebih mudah dijangkau.
Polwan jugalah yang berperan dalam memberi masukan kepada polisi laki-laki agar sikap kerasnya dapat dihindari.
Sekolah Polisi Wanita pertama kali didirikan oleh Jawatan Kepolisian Negara pada 1 September 1948 di Bukittinggi.
Sejak saat itu, 1 September diperingati sebagai Hari Jadi Polwan.
Sejarah polwan
Pada 1 September 1948, Kesatuan polisi wanita di Indonesia resmi dibentuk dengan 6 orang anggota saja.