Momen Mendebarkan Oknum Polisi Jalan Balik ke Pos Ambil Pistol Lalu Todongkan ke Kapolsek

Bukannya memberi contoh yang baik, oknum polisi di Sulawesi Selatan, tepatnya di Bulukumba ini malah melakukan aksi tak terpuji.

Menurut Akbar, setelah mengamuk di kafe tersebut, Sambo sempat kembali ke posnya untuk mengambil pistol.

Senjata api itu ditodongkan Sambo ke Akbar dan Kanit Pamobvit Polres Bulukumba Aipda Darsil yang coba menenangkannya.

"Di pos wisata Ambo datang sambari menodongkan senjata api (senpi) jenis HS ke arah Aipda Darsil, petugas pos wisata, masyarakat dan kepada saya. Padahal selama ini Sambo sangat mengenal saya," kata Akbar.

Sedangkan Kapolres Bulukumba AKBP Gany Alamsyah Hatta menyebutkan, Sambo saat ini sudah ditahan Polda Sulsel.

Sambo ditahan karena mengamuk saat mabuk dan menodong Kapolsek Bontobahari AKP A Akbar Munir dengan senjata.

"Sidang dan segala macam ada di Polda karena itu di naungan Polda bukan Polres Bulukumba," bebernya. (*)

Polisi Tembak Polisi:

Aksi polisi menodongkan pistol ke rekan sesama polisi bukan kali ini saja terjadi.

Pada 2019 lalu, seorang polisi di Depok nekat menodongkan pistolnya ke rekannya hingga berujung kematian. 

Pelaku adalah Brigadir Rangga Tianto. Ia menodongkan pistolnya ke Bripka Rahmat Efendy hingga tewas.

Gara-gara seorang pelaku tawuran, polisi taling tembak di kantornya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, peristiwa penembakan di Polsek Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat diduga disebabkan oleh seorang anggota polisi yang terpancing emosi.

Anggota polisi Brigadir Rangga Trianto emosi lantaran rekannya, Bripka Rahmat Efendy menolak permintaannya dengan nada kasar.

Keduanya tengah menangani kasus tawuran.

Awalnya, Bripka Rahmat Efendy mengamankan seorang pelaku berinisial Fahrul Zachrie dengan barang bukti senjata tajam.

Tak lama, orang tua Fahrul Zachrie datang ke kantor Polsek Cimanggis didampingi Brigadir Rangga Trianto dan rekannya.

Kedua polisi yang datang bersama orang tua Fahrul Zachrie meminta Bripka Rahmat Efendy untuk melepaskah Fahrul Zachrie.

"Mereka meminta Fahrul Zachrie dibebaskan, namun ditolak oleh Bripka RE," kata Kombes Argo Yuwono saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (26/7/2019).

Sumber: Tribun Solo
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved