Sempat Kabur Dengan Cara Bikin Terowongan di Tahanan, Terpidana Mati Ditemukan Tewas Gantung Diri

Terungkap obrolan terakhir Cai Changpan di pabrik pembakaran ban, bandar sabu asal China yang punya kebiasaan aneh saban malam selama pelarian. Beris

Editor: Eko Setiawan
Dok. Polres Tangerang Kota
Selebaran buronan narapidana kasus narkoba Cai Changpan alias Cai Ji Fan (53) yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang. (Dok. Polres Tangerang Kota) 

Pernah ia mengajak teman satu sel untuk kabur, namun ditolak.

tribunnews
Cai Changpan, napi kabur dari Lapas Tangerang. (IST VIA KOMPAS)

Cai Changpan menggali seorang diri tanah di bawah lantai tahanan setiap malam dua kantong plastik. Itu rutin sampai delapan bulan.

Sipir penjaga menara mengaku sempat tertidur di saat Cai Changpan melarikan diri melalui gorong-gorong.

Bahkan, sipir yang memantau rekaman kamera CCTV untuk para tahanan itu juga mengaku tertidur.

Tempo hari, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menjelaskan cara Cai Changpan membuat lubang.

Tanah yang digali dibuangnya ke tempat sampah. Begitu pengakuan tahanan sekamar Cai Changpan kepada pihak kepolisian.

Ia juga memakai mesin penyedot air untuk membuang air saat menggali tanah dan juga sekop dan obeng. Semua barang bukti itu sudah disita.

"Mesin itu untuk menyedot, karena setiap menggali lobang akan keluarkan air. Sudah diuji coba penyidik saat olah TKP mulai masuk sampai keluar, sepanjang 30 meter," terang Yusri, Jumat (2/10/2020).

Rupanya, sipir dan PNS di Lapas Tangerang yang dua-duanya berinsial S terlibat dalam pelarian Cai Changpan.

Mereka membantu membelikan pompa air untuk Cai Changpan.

"Peran keduanya diakui bahwa informasi dari salah satu napi, mereka yang membantu untuk membelikan peralatan. Salah satunya adalah pompa air," ujar Yusri.

tribunnews
Lapas Klas I Tangerang yang menjadi lokasi kabur ya narapidana bandar narkoba, Cai Ji Fan pada dua pekan lalu, Senin (28/9/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA)

Pompa air tersebut dibeli sipir dan PNS setelah menerima uang dari Cai Changpan.

Mereka juga diduga yang mengantarkan mesin pompa air setiap kali dibutuhkan oleh Cai Changpan.

"Beli menggunakan alamat yang bersangkutan atau pegawai sipir."

"Bahkan mengantar ke sana (kamar sel), juga mengambil lagi disimpan di rumah kediamannya," kata Yusri.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved