Sempat Kabur Dengan Cara Bikin Terowongan di Tahanan, Terpidana Mati Ditemukan Tewas Gantung Diri
Terungkap obrolan terakhir Cai Changpan di pabrik pembakaran ban, bandar sabu asal China yang punya kebiasaan aneh saban malam selama pelarian. Beris
Usut punya usut, sipri atau petugas mendapat upah 100 ribu saban membantu Cai Changpan, seperti membeli dan mengantarkan pompa air.
Seperti di film-film action, Cai Changpan menutupi lubang untuk kabur menggunakan kasur agar tak diendus petugas lapas.
"Tempat tidur dia geser baru dilubangi. Setelah sudah gali tanah dia tutup lagi. Itu tempat tidur dua tingkat, dia geser dan gali. Begitu selama 8 bulan," imbuh Yusri.
Biasanya, Cai Changpan mulai menggali tanah pada pukul 22.00 WIB sampai pukul 05.00 WIB.
Kabur ke Hutan Tenjo
Cai Changpan kabur sambil membawa sebuah ponsel rekan satu selnya. Namanya segera masuk dalam daftar pencarian orang.
Polisi sudah memeriksa istri Cai Changpan dan 13 saksi lain. Rupanya, pelaku sempat pulang ke rumahnya.
Personel Brimob dilibatkan dalam pengejaran Cai Changpan karena saking luasnya wilayah hutan yang jadi persembunyian sang buron.
Punya Pabrik Pembakaran Ban
Warga Desa Babakan sudah tahu Cai Changpan buron.
Ratim, Kepala Dusun 02 Desa Babakan, mengatakan sejumlah warga mengaku pernah melihat Cai Changpan membeli sesuatu di warung.
Terpidana mati itu sempat mengobrol bersama petani di sebuah saung perkebunan singkong.
Warga yang menyaksikan saat itu tidak mengetahui bahwa Cai Changpan adalah terpidana yang kabur dari Lapas Kelas 1 Tangerang.
Semenjak ramai kabar di televisi, menurut Ratim, warga terkejut dan langsung melaporkan ke RT dan petugas lingkungan setempat.
"Kita langsung melakukan pencarian dan gerak, bahkan sampai woro-woro (beri pengumuman) supaya warga ikut membantu mencari. Tapi nihil, enggak ketemu," kata Ratim, Senin (5/10/2020).
