Sempat Kabur Dengan Cara Bikin Terowongan di Tahanan, Terpidana Mati Ditemukan Tewas Gantung Diri
Terungkap obrolan terakhir Cai Changpan di pabrik pembakaran ban, bandar sabu asal China yang punya kebiasaan aneh saban malam selama pelarian. Beris
TRIBUNBATAM.id | JAKARTA - Terpidana mati dalam kasus narkoba akhirnya ditemukan dalam keadaan sudah tewas.
Cai Changpan tewas di pabrik pembakaran ban miliknya dengan cara gantung diri.
Mayatnya ditemukan dalam keadaan membusuk.
Baca juga: Hina Moeldoko dengan Sebutan Jendral Kolaborator Asing, Pria Ini Ditangkap Bareskrim Polri
Baca juga: Meninggal karena Covid-19, Inilah Profil Pollycarpus Budihari Priyanto, Eks Terpidana Kasus Munir
Baca juga: Personel Polda Kepri Keliling Jodoh & Nagoya Hingga Dini Hari, Minta Terapkan Protokol Kesehatan
Terungkap obrolan terakhir Cai Changpan di pabrik pembakaran ban, bandar sabu asal China yang punya kebiasaan aneh saban malam selama pelarian.
Beristrikan wanita asal Indonesia, Cai Changpan kini tinggal riwayat.
Tubuhnya sudah membusuk saat polisi menemukannya tergantung di wilayah dekat hutan Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (17/10/2020).
"Jenazahnya sudah dalam kondisi membungkus selain ada bekas luka di leher," ucap Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati Arif Wahyono kepada TribunJakarta.com, Minggu (18/10/2020).
Sampai saat ini petugas masih melanjutkan pemeriksaan mayat Cai Changpan secara lebih komperehensif.
Cai Changpan Dikenal Licin
Sebagai bandar sabu, Cai Changpan dikenal licin, karena bukan sekali memasukkan narkoba ke Indonesia.
Di tingkat Pengadilan Negeri hingga Pengadilan Tinggi, Cai Changpan divonis hukuman mati karena kepemilkan 135 kilogram sabu.
Namun, ia tertangkap kembali. Tak jelas bagaimana detail ceritanya.
Tak lama kemudian kasusnya memiliki kekuatan hukum tetap dan ia dipindah ke Lapas Klas I Tangerang, Banten, sejak pertengahan 2017.
Belakangan, ia kembali berhasil kabur pada 14 September 2020. Namun baru diketahui pada 18 September 2020.
Pria yang akrab disapa Anthoni ini pernah menjalani pelatihan militer di China. Pelariannya dari lapas kali kedua sempat viral.
Selama delapan bulan, ia menggali lubang dari kamar selnya menuju gorong-gorong sepanjang 30 meter tanpa ketahuan.
