Voice Note WhatsApp 20 Menit Diduga Milik Anggota FPI Viral, Terdengar 'Ada yang Tertembak'

Voice note tersebut diduga dikirim oleh para pengawal Habib Rizieq ke grup WhatsApp.

SRIPOKU.COM/TRESIA SILVIANA
Viral Rekaman Voice Note Whatsapp 

Editor: Anne Maria

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA- Berbagai rekaman suara terkait peristiwa Polri vs FPI bermunculan di Media Sosial.

Baru-baru ini beredar sebuah rekaman voice note WhatsApp diduga saat kejadian berlangsung.

Rekaman tersebut disinyalir milik enam anggota FPI yang ditembak polisi viral di media sosial.

Voice note tersebut diduga dikirim oleh para pengawal Habib Rizieq ke grup WhatsApp.

Baca juga: TERUNGKAP Alasan Habib Rizieq Shihab Tidak Hadiri Panggilan, Ternyata Berada di Tempat Ini

Baca juga: FPI Rahasiakan Keberadaan Rizieq Shihab Demi Keamanan, Polisi Akan Jemput Paksa Jika Tak Juga Datang

Kemudian rekaman yang memiliki durasi lebih dari 20 menit tersebut diunggah di akun Instagram @jayalah.negriku, Senin (7/12/2020).

Dalam postingan rekaman suara tersebut, diketahui rombongan pengawal Rizieq Shihab terbagi ke beberapa mobil.

Beberapa nama disebut dalam komunikasi tersebut seperti Bang Odon, Bang Ambon, Bang Egi, Komandan, dan lainnya.

Baca juga: Habib Rizieq Shihab Tak Hadiri Pemeriksaan, Mabes Polri Akan Bertindak Tegas

Baca juga: DERETAN Fakta Terbaru 6 Pengikut Rizieq Shihab Ditembak Mati, Suasana di Jalan Tol Mencekam

Mereka melakukan pengawalan untuk mencegah mobil Habib Rizieq yang dikuntit oleh beberapa mobil tidak dikenal.

"Itu katanya ada yang ketembak," kata seorang pria dalam sebuah percakapan.

Barang bukti digelar saat rilis kasus dugaan penyerangan anggota polisi oleh pendukung Front Pembela Islam (FPI) di Gedung Direskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Senin (7/12/2020). Pada rilis tersebut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran Fadil Imran menyebutkan bahwa pada peristiwa penyerangan tersebut polisi terpaksa menembak karena merasa terancam oleh beberapa orang dari kelompok pendukung FPI yang menyebabkan 6 orang dari kelompok FPI meninggal dunia. Tribunnew/HO/Humas Mabes Polri
Barang bukti digelar saat rilis kasus dugaan penyerangan anggota polisi oleh pendukung Front Pembela Islam (FPI) di Gedung Direskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Senin (7/12/2020). Pada rilis tersebut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran Fadil Imran menyebutkan bahwa pada peristiwa penyerangan tersebut polisi terpaksa menembak karena merasa terancam oleh beberapa orang dari kelompok pendukung FPI yang menyebabkan 6 orang dari kelompok FPI meninggal dunia. Tribunnew/HO/Humas Mabes Polri (Tribunnews/HO/Humas Mabes Polri)

Sebelumnya, Munarman mengatakan, pihaknya mendapatkan voice note rintihan, FPI menduga keenam anggotanya sengaja dibunuh di suatu tempat.

Pihak Front Pembela Islam (FPI) menduga bahwa enam anggotanya sengaja dibunuh di suatu tempat oleh orang berpakaian preman yang diakui sebagai anggota polisi.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Umum FPI Munarman dalam konferensi pers di DPP FPI, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (7/12/2020).

Pasalnya, kata Munarman, pihaknya sempat kembali ke tempat kejadian perkara (TKP) di mana mobil yang dikendarai anggota FPI hilang kontak.

"Karena saya sudah cek tidak ada keramaian di situ, dan tidak ada bentrok di situ, yang ada keramaian polisi saja," ujar Munarman kepada para pewarta.

Halaman
12
Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved